Jumat, 17 Juni 2016

Takut Mati



                It's Friday. Semoga hari Jumat ini barokah, begitu pula hari-hari yang lain, selalu lebih barokah. Seperti yang pernah saya ceritakan ditulisan yang lalu, Jumat adalah hari kepulangan anak kedua saya, maka bagi saya Jumat adalah sesuatu.
                Sudah cukup sering saya membaca posting di fb yang isinya adalah begitu banyak 'tanda-tanda fisik' bahwa kiamat kubra memang sudah dekat. Kiamat kubra adalah berakhirnya seluruh kehidupan di alam semesta ini. Tidak ada satupun makhluk yang tersisa. Tidak bisa dibayangkan memang, otak ini terlalu lemah. Yang jelas menurut penjelasan dalam qur'an dan hadits kejadian ini akan sangat mengerikan dan menakutkan.
                 Kiamat kecil itu ya kematian kita. Melihat satu persatu orang yang kita kenal meninggalkan kita untuk selamanya memang menyedihkan. Tapi tetap saja kita tidak pernah benar-benar tahu bagaimana rasanya mati, meninggal, wafat hingga itu terjadi pada diri kita.
                Saya tidak tahu persis konsep kiamat kubra dalam agama atau keyakinan yang lain. Begitu pula kaitannya dengan konsep kehancuran dunia berdasarkan sains, prediksi para ahli yang melihat fenomena bahwa bumi ini memang semakin tua dan rusak hingga mungkin suatu hari semua ini akan berakhir. Tapi saya pernah menonton sebuah serial di tivi yang isinya memperlihatkan upaya segolongan manusia yang melakukan persiapan untuk menyelamatkan diri dan keluarganya bila kiamat besar itu datang.
                  Karena saya menonton acara ini sekitar 1-2 tahun yang lalu, sudah agak lupa detilnya. Yang saya ingat tidak sedikit orang-orang membangun bunker, tempat perlindungan yang kokoh dan menurut perhitungan mereka cukup aman dari 'goncangan dunia'. Persiapan makanan? Luar biasa! Tumpukan cadangan makanan dan minuman tersimpan rapi gudang penyimpanan. Belum lagi persiapan kemampuan menembak misalnya, ya, menembak. Sebuah keluarga mengajarkan anak-anaknya kemampuan membela diri termasuk menembak untuk menghadapi musuh, orang jahat yang bisa jadi bermunculan seiring terjadinya kehancuran dunia. Masih banyak lagi 'ide-ide hebat (kalau tidak boleh dibilang gila)' dari manusia-manusia yang tampaknya masih belum siap meninggalkan dunia ini.
                Saya juga pasti memiliki rasa takut akan mati, kiamat, bahaya, bencana dan hal apapun yang akan memutuskan saya dengan kenikmatan dunia ini. Tapi...memang keimanan itu sangat abstrak, tidak kasat mata, berat sekali diwujudkan dalam tutur kata dan perilaku.
Ketika kita yakin bahwa mati dan kiamat memang pasti terjadi, lalu untuk apa kita takut dan khawatir? Kita bisa apa? Minta pengunduran waktu? Menyelamatkan diri?          Berandai-andai saja, andai kita bisa selamat saat kiamat besar itu terjadi, sedangkan yang lain tidak ada yang selamat, semua hancur lebur, maka hidup macam apa yang akan kita hadapi?
                  
TPU Muslim pertama yang dibuka di Perancis
                Dalam Islam, bukan kematian itu sendiri yang harus ditakutkan, tapi kematian macam apa yang harus dihindari. Su'ul khatimah berarti hidup kita berakhir dalam keadaan yang buruk, tidak baik, bukan akhir yang indah dan membahagiakan. Sedang bermaksiat, bisa jadi sedang menyebabkan orang marah pada kita hingga membuat Allah murka pada kita, na'udzubillahi min dzalik. Yang jelas kita harus takut dengan kematian yang tanpa membawa bekal amal cukup dan layak diterima, mati dalam keadaan dosa-dosa yang belum terampuni oleh Allah.
                 Memang rasa takut mati itu masih ada, khawatir ditinggal lagi oleh orang-orang tersayang. Tapi siapa saya, siapa kita? Pemahaman saya adalah, kita tidak saling memiliki, bahkan tubuh ini juga bukan milik kita. Tapi, kita dipertemukan oleh-Nya didunia ini sebagai sebuah keluarga, sahabat yang saling menyayangi. Apalah artinya berkumpul berbahagia didunia ini, bila di akhirat kelak kita tercerai berai apalagi saling menyalahkan satu sama lain. Berkumpul sebagai satu keluarga lagi, bersama para nabi dan rasul-Nya di surga harus menjadi cita-cita dan tujuan hidup didunia, semoga...

gambar diambil dari www.dw.com

# day 12-15 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar