Saat sholat Ashar
tadi hampir saja saya tidak dapat menahan tawa saat mendengar ucapan tukang
asah pisau keliling. (Apa ini artinya shalat saya tidak khusyu?) Suara bapak
ini memang keras sekali, mantap. 'Aaasah
piso -jeda- piso!!! (nada tinggi), pengucapan a pada asah seperti lafal huruf 'ain pada
bahasa arab. Saat mengucapkan 'piso' itulah nada tertinggi dan terkeras.
Dahulu, saya sering was-was saat bapak ini datang, suara khas beliau biasanya
bisa membangunkan balita yang sedang tertidur pulas karena kaget. Tapi apa
boleh buat, namanya orang sedang usaha menjemput rejekinya, masa sih saya harus
kesal padanya. Dia juga tidak setiap minggu menawarkan jasa asah pisau ini.
Seperti biasa tadi dia
menawarkan ke mbak yang bertugas dirumah depan. Sayup-sayup terdengar jawaban
dari dalam, ' masih tajam pak' dan apa jawaban bapak ini? 'Tajam?
Alhamdulillah' dengan suara yang tidak sekeras sebelumnya. Sejenak terasa lucu
saat mendengar jawaban ini. Tapi dalem bo!
Saat (calon pembeli) menolak dagangan kita, kira-kira bisa semudah itu tidak ya
kita mengucap Alhamdulillah?
Saya pernah sekali mencoba jasa asah pisau ini, lupa tarifnya
berapa, yang jelas tidak semahal membeli sebuah pisau baru. Baru disadari,
ternyata untuk masalah asah pisau ini saya gunakan trik sederhana saja. Saat
dirasa sudah tidak terlalu tajam, saya gunakan batu ulekan atau cobek untuk
mengasah, beres. Sejak itu saya juga belum pernah menggunakan jasa bapak asah
piso ini lagi.
Dipikir-pikir tidak ada salahnya ya sekali waktu saya mengasahkan
beberapa pisau saya lagi lain waktu. Ya sekedar 'membantu' mengantar rejeki
bapak ini, walaupun tidak perlu-perlu amat. Semoga saat bapak asah piso ini
lewat lagi, timing nya tepat. Saya sedang tidak ribet urusan dalam negeri
hingga bisa ngacir sebentar untuk 'aaasah piso dulu'
#day 6-7 April 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar