Senin, 05 Juni 2017

Berlatih Memberi Pilihan

     Pagiiii😄😍 Alhamdulillah, sepertinya pagi ini perasaan saya sudah mulai membaik. Setelah konsultasi pada psikolog terbaik di dunia, yang siap dicurhatin 24/7/365 dan sedikiiit membagi uneg-uneg pada kakak sepupu yang memiliki pengalaman hidup jauh lebih banyak, hati lebih plong! Pada hakikatnya hidup kan ya seperti ini, hati pun seperti ini, apalagi keimanan, bisa naik turun. Yang penting tetap yakin bahwa semua perjalanan hidup kita sudah diatur Allah SWT dan selalu berusaha bisa mengambil hikmah atas peristiwa, mudah-mudahan langkah kita tetap tegak, walaupun kadang-kadang ditiup angin kencang😁

     Baiklah, mumpung masih semangat, sepertinya pagi ini saya ingin melatih poin "Mengganti perintah dengan pilihan". Ini tantangan lho!  Supaya semua urusan lancar jaya, rupanya saya terbiasa memberi perintah pada anak-anak. "Adik, ayo mandi, ayo bobo, ayo makan, pakai baju itu ya, sudah disiapkan" dan sejenisnya lah. Sebelas dua belas dengan kakak. "Kakak, ayo belajar, ayo makan dulu, sana mandi dulu" dan lain-lain. Padahal sudah 12 tahun lho😂. Bisa jadi memang kadang-kadang orangtua sendiri yang 'mengkerdilkan' anak-anaknya. Kalau saya, alasan pertama, sudah terlalu menjadi kebiasaan, jadi spontan saja. Alasan kedua, mau yang praktis, cepat, tidak usah banyak usaha hahaha. Iya kan? Kalau semua sudah saya diktekan, kan enak😝. Anak-anak ibarat robot, kalau mau komplain bisa saya 'cut', target urusan rumah pun tercapai.

     Maaf ya anak-anak. Alhamdulillah, saya masih diberi jalan untuk memperbaiki diri dan mencari ilmu kehidupan. Mudah-mudahan belum ada kata terlambat🤗.

     Saat mengajak adik sarapan, hampir saja saya langsung menyebutkan satu pilihan. Akhirnya saya belajar memberi 3 pilihan. Sarapan roti panggang mentega, nasi dan ayam atau nasi dan ikan? Ternyata, dia memilih salah satu makanan favoritnya. Roti panggang yang dioles mentega. Kemudian dia melanjutkan order, tapi dipotong segitiga. Apa yang saya tangkap ternyata berbeda dengan maksudnya. Tadinya saya pikir dua lembar roti tawar, ditumpuk kemudian dipotong menjadi dua buah segitiga. Setelah berdiskusi lebih lanjut ternyata maksudnya, selembar roti dipanggang lalu dipotong menjadi segitiga, barulah dipotong. Setelah jelas, barulah saya kerjakan. Lalu saya juga bertanya, mau berapa rotinya? Tadinya dia menjawab 5. Namun khawatir terlalu banyak dan kalau tidak habis, saya menyarankan dikurangi. Akhirnya dia memilih minta 3 lembar roti. Alhamdulillah, dia konsisten menghabiskan pilihannya itu😊.

     Setelah beberapa hari tertunda, walaupun sudah memasuki Ramadhan hari ke10, akhirnya saya 'meminta' kakak menyusun sendiri jadwal hariannya selama masa liburan ini. Saya hanya mengingatkan kakak agar memasukkan kegiatan latihan IXL, mengenal coding dan menulis blog dalam jadwalnya. Tentunya kegiatan berburu pahala Ramadhan harus ada didalamnya. Jangan lupa harus ada jam istirahat. Tidak sampai 20 menit dia menyelesaikan pembuatan jadwal harian. Dan sekarang kakak sudah mulai mencoba melaksanakan apa yang sudah dibuatnya sendiri. Saya berencana untuk melakukan evaluasi sih, tentunya setelah dia merasakan dahulu semua hasil perencanaannya.

#level1
#day5
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar