Sebetulnya menulis cerita itu sendiri relatif mudah. Alhamdulillah, akses internet juga masih bersahabat. Mendengar cerita beberapa teman seperjuangan di kuliah Bunda Sayang ini yang menemui kendala teknis akses internet, saya bersyukur banget sih.
Yang tidak mudah ternyata 'menangkap momen'. Hari 1-6, masih bisa berurutan. Habis itu deh, mulai😬...
Hari ini saya mencoba belajar komunikasi produktif dengan paksu.
Judulnya 'choose the right time'. Sebetulnya memilih waktu yang tepat ini sudah cukup lama saya praktikkan. Saya sudah mulai bisa bahkan menjadikan bahasa tubuh paksu sebagai patokan untuk memulai sebuah pembicaraan, baik pembicaraan ringan sehari-hari ataupun yang sifatnya 'penting dan darurat'. Sepertinya kaidah pemilihan waktu yang tepat dan 7-38-55 itu tidak bisa dipisahkan kalau saya berkomunikasi (terutama hal serius) dengan paksu.
Tadi kami terpaksa berbuka diluar rumah karena kebetulan harus pergi untuk suatu keperluan. Ternyata saat memilih makanan saya salah menyebutkan pesanan. Dan paksu lah yang pertama kali menyadari saat melihat struk pembayaran. Reaksi pertama saya tentu saja meminta maaf dan menawarkan bertukar makanan, tapi dia menolak. Setelah itu (menurut saya) ekspresi wajahnya berubah. Melihat perubahan ini tadinya saya sudah mau cepat-cepat kembali ke kasir dan menambah pesanan saja. Atau setidaknya saya hampir berbicara panjang lebar untuk mencoba 'menghiburnya'. Tapi akhirnya saya mengurungkan semua niat gak jelas itu, khawatir malah membuat diri saya terlihat makin konyol.
Tak lama, setelah pesanan datang dan sambil menikmati makanan (yang salah itu) dia mulai ngobrol seperti biasa. Ternyata ada hal yang mengganggu benaknya. Ya, betul sih, namanya manusia, dalam waktu bersamaan berbagai hal bisa berkecamuk dalam pikiran. Termasuk urusan salah pesan makanan yang mungkin sudah dibayangkan saat pertama kali datang. Dan itu bisa menghasilkan bahasa tubuh, termasuk ekspresi wajah yang berbeda-beda.
Pelajaran penting bagi saya, kapan harus memutuskan perlu bicara (saat itu juga) atau tidak atau ditunda. Kalau iya, lihat bahasa tubuh dan lihat waktu yang pas. Menilai bahasa tubuh juga perlu dilatih. Persepsi kita bisa jadi sangat salah atau sebagian salah, tapi bisa juga benar. Dan itu harus diputuskan dalam waktu beberapa menit bahkan detik😌
#level1
#day8
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar