Tiba-tiba saja dari luar kamar terdengar celetukan adik yang sedang ngobrol dengan yangkungnya, 'Kata mamah awan itu bolong kung, enggak bisa didudukin...'. Sesaat saya terkesima, ini adalah pembicaraan kami berdua, kemarin sore saat berjalan kaki bersama keluar rumah untuk membeli buah.
Saya ingat benar, dia berjalan sambil memandangi gumpalan awan sore itu yang bentuknya memang bermacam-macam. Dia menunjuk salah satu awan yang menurutnya menyerupai komodo.
Lalu adik berkata kalau dia ingin tahu rasanya duduk di awan. Saat itulah saya bercerita sekilas, bahwa kita sebetulnya tidak bisa duduk di atas awan...dst. Setelah itu ya sudah, pembicaraan kami beralih pada hal lainnya.
Ternyata...tidak ada momen yang tidak emas bagi setiap anak. Saya tidak pernah menyangka, hal yang rasanya saya ceritakan sekilas dan sekal saja, sambil ngalor ngidul, begitu terekam jelas di otaknya. Coba bayangkan kalau saya membiasakan diri menjawab pertanyaan asal-asalan, dengan asumsi dia 'hanya' anak kecil. Rasanya menakutkanš
Sama halnya dengan kakak. Di usianya yang sudah 12 tahun ini, sebetulnya apa-apa yang dia tanyakan kepada kami sebagai ortunya berarti dia memiliki ketertarikan pada hal itu. Kalau kami sedang error dan memberi label 'cerewet' atas berbagai pertanyaan mereka, maka itu artinya kami sedang memutus rasa penasaran dan ketertarikan mereka terhadap berbagai hal dan peristiwa yang mereka alami dalam kehidupan mereka, semoga kami tidak sembronoš
#Tantangan10hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar