Kamis, 11 Januari 2018

Marawis Oh Marawis

Beberapa hari terakhir badan saya masih belum maksimal, belum sepenuhnya switch dari mode liburan ke mode aktivitas normal🙈. Begitu juga tadi malam. Begitu semua orang sudah selesai makan malam, rasanya ingin segera meluruskan punggung dikasur, ditambah kepala yang sejak sore rasanya agak berat.

Saat itulah kakak masuk ke kamar saya, dengan ekspresi wajahnya yang khas, ada sesuatu yang ingin dia ceritakan pada saya. Kebetulan, saya minta tolong kakak memijat kaki saya saja, sambil bercerita😁. Betul kan, ternyata kembali ia bercerita tentang ekskul marawisnya di sekolah. Ia cerita bagaimana ekspresi teman-temannya saat ternyata ia mulai bisa bermain 'dumbuk' karena bolak balik berlatih dumbuk dirumah yang baru dibelikan yangti. Bahkan, sore harinya, saat baru saja pulang sekolah, seragam pun belum diganti, ia sudah langsung bermain dumbuknya, padahal beberapa menit sebelumnya mengeluh cape.

Ia menceritakan berbagai instrumen 'marawis', dan saya pun baru paham bahwa memang ada alat yang namanya marawis. Ia membandingkan dengan 'betawi', kelompok musik yang sekilas mirip dengan marawis, tapi ternyata ada alat-alat yang berbeda. Ia merasa takjub dengan sang pelatih yang menurutnya, saat kondisi tidak bermain, tangannya tampak biasa saja. Tapi begitu bermain, barulah terlihat 'power' tangan pelatih yang menurutnya hebat.

Lucu lucu bahagia gimana gitu sebenarnya saat mendengar cerita kakak tentang marawis. Inilah tantangan saya. Saya tidak boleh menganggap remeh hal-hal yang memang menjadi minat anak-anak. Dan rasanya memang tidak ada hal yang 'remeh, cincay, lebih enteng, gak penting dll' kalau sudah berurusan dengan minat anak-anak. Paling yang saat ini jadi peer saya adalah bagaimana caranya supaya saat tubuh letih, apalagi mata ngantuk, saya tetap bisa membersamai mereka, terutama saat mereka melakukan hal-hal yang begitu disukai😄

#Tantangan10hari
#Level7
#KuliahBunSayIIP
#BintangKeluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar