Rabu, 28 Maret 2018

Pesawatku

Akhir-akhir ini adik sedang tertarik menonton acara 'Art Attack' di televisi. Sebuah acara yang sangat inspiratif, tidak hanya untuk anak-anak tapi juga kita sebagai orang dewasa. Berbagai  karya seni sederhana namun menarik bagi anak-anak dan petunjuk pembuatannya.

Rupanya kali ini adik terinspirasi membuat pesawat terbang dari kertas dan mewarnainya menggunakan cat air. Dibutuhkan waktu sekitar dua hari untuk menyelesaikannya karena dia ingin karyanya kali ini 'sempurna'👌😘
Proses awal membuat pesawat

Tampak kiri

Tampak kanan



#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Selasa, 27 Maret 2018

Surat Empati

Hari ini adik tidak masuk sekolah lagi. Matanya bintitan, mungkin terkena kotoran atau digigit binatang kecil.
Seperti biasa dia sudah mulai sibuk dengan berbagai permainan versinya sendiri.

Pagi hari tiba-tiba ia mendapat ide untuk membuat surat. Sebenarnya ide ini timbul karena saat itu ia menemukan tempat penyimpanan amplop dan spidol permanen yang ada dirumah. Ia pun minta selembar kertas polos yang memang saya sediakan untuk anak-anak. Saya tidak menemaninya saat ia menulis surat.
Ternyata ia membuat surat untuk wali kelasnya di sekolah. Kebetulan beberapa hari sebelumnya sang wali kelas sakit dan tidak masuk sekolah. Sayangnya ia keburu memasukkan surat itu ke dalam amplop, sehingga saya tidak sempat membacanya. Namun membaca tulisan di amplop saya rasa ini adalah bentuk empati adik pada gurunya😊.
Amplop yang tidak ada tulisannya ditujukan untuk teman-temannya

Tak lama ia minta kertas lagi. Ternyata ia mau membuat surat untuk teman - laki-lakinya. Saya pun penasaran, apa kira-kira isi suratnya ya🤔. Selintas saya mendengar ia bicara 'anak laki-laki tidak bertengkar...' dan surat ini ditujukan untuk dua orang temannya, F dan K. Ahaaa!!! Lagi-lagi ini menunjukkan kalau ia lumayan mengamati kedua temannya sebagai 'pasangan' yang selalu saja paling sering berantem😬. F dan K memang anak-anak yang lumayan kontroversial di sekolahnya karena cukup sering menimbulkan konflik antar anak. Intinya, menurut saya adik berusaha menyampaikan apa yang ada di pikirannya, apa yang dia rasakan untuk mengingatkan bahwa berantem itu tidak baik, co cuiiittt😍


#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Minggu, 25 Maret 2018

Kastil Raksasa

Hari ini kami sekeluarga pergi berkunjung ke rumah salah satu teman papa di Bogor. Rumahnya sangaaaat besaaar😁.

Rupanya adik pun masih terkesan dengan rumah bapak ini. Tadi sore adik mengajak saya bermain 'rumah-rumahan'. Ceritanya, ia mengajak saya ke rumahnya yang sangaaat besar. Ia menamainya 'Kastil Raksasa'. Kastil ini hanya memiliki satu lantai, namun diatas ada balkon. Halamannya sangat luas (sebagaimana rumah yang ia datangi tadi siang). Namun sistemnya lumayan canggih, untuk masuk dibutuhkan akses dengan kode tertentu.

Cerita kali ini memang cukup singkat dan tidak ada dokumentasi foto. Tapi  saya berusaha mengapresiasi imajinasi adik yang membuat ia selalu mempunyai ide-ide kreatif permainan yang menarik dan yang jelas membuatnya bahagia😍

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Sabtu, 24 Maret 2018

Pesawat Pemadam Kebakaran

Tadi siang adik 'jajan' mainan merakit pesawat di warung depan rumah neneknya. Karena belinya bukan dengan saya, saya menebak harganya tidak sampai 5000 rupiah.

Dalam perjalanan pulang ia mendapat ide untuk menambah bagian 'tembakan' pada pesawat ini. Sejak awal memiliki anak, kami punya prinsip anti permainan tembak-tembakan atau perang-perangan, baik itu pura-pura ataupun membeli mainan senjata. Saat tiba dirumah adik kembali mempertanyakan mengapa saya tidak mengijinkan ia menambah 'tembakan' di pesawatnya. Saya jawab saja, karena senjata bukanlah hal yang baik, itu adalah sesuatu yang bisa digunakan pada keadaan tertentu, perang misalnya. Ya, saya juga tidak tau sih seberapa paham dia terhadap penjelasan saya, tapi yang jelas saya mencoba menjelaskan apa adanya.

Malam ini saya menemaninya membuat 'alat penyiram atau pemadam kebakaran' sebagai pengganti tembakan pada pesawatnya. Ide ini memang saya yang mengusulkan, terinspirasi dari film animasi 'Planes'. Saya hanya sebatas memberi ide, sisanya, desain dan mekanisme alat ini dia yang melakukannya...

Dan inilah hasilnya. 8 tipe alat penyemprot, terbagi dua bagian berdasarkan arah, 4 menghadap ke kiri, 4 menghadap ke kanan. Saat tidak digunakan semua tersimpan rapi didalam pesawat.
Beginilah ekspresi adik saat merancang penyiram air di pesawatnya😍

Desain perangkat penyiram air


Eksekusinya:
Pertama ia meminta tolong saya menggunting gambar yang sudah dibuat. Sebetulnya kemampuan adik menggunting sudah cukup baik, hanya kali ini ia sadar bahwa gambarnya cukup kompleks dan ia tampaknya tidak ingin menggagalkan proyeknya.
Saat digunakan

Saat tidak digunakan


Metode 'memasukkan' perangkat penyiram, tadinya ia usul agar menggunting sedikit badan pesawat bagian bawah. Namun, saya coba usulkan dengan cara ditempel saja dengan selotip sehingga 'seolah-olah' masuk ke dalam pesawat.
Selain itu mekanisme perangkat saat tidak digunakan adalah dengan cara melipat saja seluruhnya ke arah atas.
And he's fine with it😉...


#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Menanggapi Ide Adik

Hari ini adik tidak masuk sekolah. Diawali dengan niat membersamai anak-anak, terutama terkait dengan kreativitas, maka saya coba memperbaiki cara pandang, menambah stok sabar😁 untuk menanggapi segala hal, ide, inisiatif yang disampaikan adik (terutama).

Ternyata, saat tidak sekolah kegiatan awal adalah menonton. Setelah bosan ia mulai bermain sesuka hatinya. Menurut pengamatan saya, adik ini anaknya lumayan imajinatif. Kalau saya hitung jumlah mainan dirumah kami sangat sedikit. Dan kami juga sangat jarang membiasakan membelikan mainan untuk adik.

1. Bermain bulutangkis
Kebetulan dalam beberapa hari ini adik tiba-tiba ingin bermain bulutangkis karena ia melihat lokasi penyimpanan raket diatas lemari kami. Akhirnya setelah tertunda beberapa kali karena saya masih mengerjakan domestik saya pun menemani adik bermain.
Ternyata tidak lama kok. Setelah hatinya puas ia pun berhenti. Intinya, ternyata saat seorang terpenuhi kebutuhannya untuk bermain - bersama orang terdekatnya, ia akan bahagia, puas dan merasa cukup, sehingga durasi waktunya pun tidak lama.

2. Membuat 'shaker'.
Setelah ia bermain sendiri lagi, tiba-tiba ia masuk membawa dua tumbler yang ditumpuk. Saat saya tanyakan ceritanya apa, dia bilang untuk 'botol pengocok'. Mungkin, dia pernah melihat benda semacam ini sebelumnya.
Konsekuensi : ternyata adik membuka-buka lemari penyimpanan perlengkapan makan😁
Shaker versi adik


3. Menghitung isi celengan.
Rupanya ia teringat saat suatu hari saya mengajak anak-anak menghitung isi celengan mereka. Nah, sejak beberapa hari yang lalu, adik sudah membuat tulisan dia kertas berbagai nominal angka, 400, 2000, 1000 dll. Kertas ini masih tersimpan baik-baik dikamar saya. Hingga hari ini puncaknya ia kembali 'menagih' saya minta menghitung lagi celengannya.
Sesuai prosedur saya, ia memasang sendiri kertas koran bekas dilantai dan mulai mengelompokkan uang yang ada didalam celengan. Saat saya menawarkan bantuan 'versi mama-ngitung beneran', ia menolak😌. Akhirnya ia melanjutkan kegiatan ini sampai selesai dengan asyik.
Puncaknya, saat sisa uang dilantai tinggal sedikit, ia 'bermain' dengan koin-koin itu. "Ayo-ayo masuk-masuk.." ibarat koin-koin itu adalah makhluk hidup. Adik lagi-lagi terlihat sangat menikmati permainan ini hingga selesai. Tak lupa saya ingatkan dia untuk membereskan kembali koran-korannya hingga cuci-cuci serta mengganti bajunya karena habis bermain 'uang'.
Saat itu saya pun ikut merasa bahagia karena hampir saja saya meng-cut idenya hanya gara-gara uang itu pasti kotor! Padahal selain sekedar bermain ia juga sedang belajar matematika sih, mengenal nominal angka lah setidaknya😊
Walaupun terlihat menghitung, sebenernya sedang bermain bersama para koin😁


#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative


Kamis, 22 Maret 2018

Cawu 3 Tlah Tiba

  • Alhamdulillah, kelas bunsay masuk cawu 3...🙌 Walaupun terseret-seret bin terpincang-pincang #lebay, beberapa materi gak berhasil lulus😔, tapi masih bisa lanjut ke level berikutnya.


Selalu, di awal materi, niat banget pengen bisa konsisten 10 hari berturut-turut, tanpa jeda apalagi rapel. Bukan apa-apa sih, tujuan awalnya adalah 'nantangin diri sendiri'. Bisa gak saya melakukan sesuatu yang dianggap terlalu 'sempurna'? Di tengah profesi utama saya sebagai ibu rumah tangga dan skala prioritas yang saya miliki saat ini?🙄

Then, let's see, let's challenge myself💪💪💪, mengutip kalimat bu Septi "Karena proses adalah ranah kami dan hasil adalah ranah Allah..."

Materi level 9 ini makin mantep aja kalo menurut saya. B-E  C-R-E-A-T-I-V-E.
Bahkan ToR game pun begitu singkatnya, hingga kami harus berpikir kreatif, bisa jadi imajinatif agar bisa menterjemahkan tugas ini sesuai dengan tujuannya, nah lo!🕵🕵

Berbekal niat mulia start from today, plus camilan Rabu awal yang inspiratif, saya mulai saja cerita hari ini. Yang jelas tidak akan banyak kata (lah, yang diatas apa namanya dong🙊).

Hari ini saya mencoba lebih respek, open minded terhadap ide-ide orisinil adik.

Kebetulan, tadi pagi saya lupa membereskan berkas pas foto keluarga kami setelah saya membongkar folder dokumen keluarga. Akibatnya beberapa lembar foto masih berserakan di lantai.

Saat pulang sekolah, seperti biasa adik bermain sejenak sesuka hatinya, termasuk didalam kamar saya. Tak lama ia keluar dan meminta selotip pada saya. Saat saya tanyakan untuk apa, dia hanya bilang 'Rahasia, mamah tunggu dulu'.

Sesaat kemudian ia membuka pintu dan menyuruh saya masuk. Ternyata...ia baru saja menempelkan kolase pas foto keluarga kami, di dinding. Tidak masalah dengan dinding karena saya pun melakukan hal yang sama. Menempel beberapa foto di dinding, menggunakan selotip hehehe. Yang sempat membuat saya khawatir hanyalah foto yang digunting sesuka hatinya😌.
Melihat benda berserakan ini, awalnya selalu mengundang senewen (yang biasanya berbuntut kesal, bahkan marah😖)

3 pas foto mama, papa dan kakak ditempel diatas dua foto kakak & adik yang berukuran besar


Ternyata...lagi-lagi saya su'uzhan. Adik melakukannya dengan cukup baik untuk anak seusianya. Dia hanya menggunting (pas)foto yang dibutuhkan untuk membuat kolase (pas)foto keluarga kami😍😍😍...

Setelah itu tidak lupa saya pun membereskan berkas dan sisa foto agar mudah dicari saat dibutuhkan lagi.

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative