Rabu, 13 Desember 2017
Aliran Rasa Matematika
Alhamdulillah, walaupun niat awal pengeeennn banget bisa mengerjakan tantangan kali ini 10 hari berturut-turut tanpa jeda - ternyata belum bisa terwujud, tapi mudah-mudahan tetep ada keberkahan buat saya dan keluarga saat mengerjakan tantangan materi kali ini.
Matematika itu sebetulnya indah karena terkait dengan logika. Hanya saja bagi kami yang sudah terlanjur kecemplung dalam paradigma 'matematika itu sulit dan tidak menyenangkan', adalah sebuah peer besar agar kami dapat menyebarkan aura positif 'I Love Math',😂 terutama pada anak-anak kami.
Apalagi pada kakak yang sekarang sudah kelas 1 SMP, materi pelajaran matematika sekarang memang luar biasa! Banyak, tapi waktunya sangat singkat. Akibatnya anak nampaknya hanya bertemu kulitnya saja. Bukankah idealnya belajar matematika itu adalah memahami proses sebuah konsep, hingga 'lahirlah' sebuah rumus? Bukan menjejali anak-anak dengan hapalan, yang setelah ujian selesai, maka wassalam pula keberadaan rumus-rumus itu di otak mereka😭...
Benar-benar tantangan bagi saya terutama, yang 24 jam membersamai kakak✊✊✊
Saya terus menerus bersyukur dipertemukan Allah dengan komunitas IIP ini, semoga kebarokahan senantiasa melimpahi IIP, ibu Septi dan keluarga serta semua pengurus dan fasilitator🙏😇...
Jumat, 08 Desember 2017
Matematika Di Kotak Susu
Sore ini kami, saya dan adik ngobrol santai dimeja makan sambil makan buah bersama. Iseng-iseng dia membaca salah satu tulisan yang tercantum di kotak susu uht yang sudah kosong. Saat membaca keterangan 'untuk anak usia 2-6 tahun', adik bertanya pada saya apa artinya.
💡 It's math a guess! Ya sudah saya coba jelaskan sesederhana mungkin. Awalnya saya jelaskan bahwa usia 2 - 6 artinya hanya anak-anak yang berumur 2,3,4,5 dan 6 tahun saja yang boleh minum susu ini. Lalu saya tanya lagi, adik kan umurnya 4 tahun boleh gak? Awalnya dia masih bingung. Namun saya ulang-ulang saja penjelasan 2 - 6 tahun. Hanya mengulang urutan angka 2,3 dst hingga 6.
Setelah beberapa kali mengulang akhirnya adik sepertinya mulai agak paham. Saya hanya mengecek, kalau umur 7 tahun, boleh gak? 3 tahun? 10 tahun? Dan seterusnya. Lumayan lah, saya menjadikan ini momen santai. Saat adik nampak ingin mengganti aktivitas, ya tidak masalah buat saya. Setidaknya ini bentuk perkenalan matematika terkait apa ya, himpunan mungkin...😉
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
💡 It's math a guess! Ya sudah saya coba jelaskan sesederhana mungkin. Awalnya saya jelaskan bahwa usia 2 - 6 artinya hanya anak-anak yang berumur 2,3,4,5 dan 6 tahun saja yang boleh minum susu ini. Lalu saya tanya lagi, adik kan umurnya 4 tahun boleh gak? Awalnya dia masih bingung. Namun saya ulang-ulang saja penjelasan 2 - 6 tahun. Hanya mengulang urutan angka 2,3 dst hingga 6.
Setelah beberapa kali mengulang akhirnya adik sepertinya mulai agak paham. Saya hanya mengecek, kalau umur 7 tahun, boleh gak? 3 tahun? 10 tahun? Dan seterusnya. Lumayan lah, saya menjadikan ini momen santai. Saat adik nampak ingin mengganti aktivitas, ya tidak masalah buat saya. Setidaknya ini bentuk perkenalan matematika terkait apa ya, himpunan mungkin...😉
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Rabu, 06 Desember 2017
Matematika Simpati Empati
Saat pulang sekolah kemarin, adik bercerita tentang peristiwa yang terjadi di sekolah. Ia bercerita tentang salah satu temannya yang nampaknya pada hari itu mengalami 'musibah' beberapa kali.
Secara runut ia menjelaskan kejadian yang dialami temannya, A sejak awal. Mulai dari saat bermain kereta-keretaan. Mungkin karena terlalu bersemangat, "A 'kejelungup' (jatuh) mah karena nabrak B..." kata adik (bilingual banget😂). Setelah itu, dalam beberapa sesi permainan yang lain nampaknya juga mengalami jatuh.
Kalau pendapat saya sih, mungkin hari itu A sedang agak kurang konsentrasi hingga beberapa kali jatuh, apalagi namanya anak-anak ya, biasa banget kan.
Yang menarik, saat menceritakan rangkaian peristiwa yang dialami A, adik spontan menggunakan jari-jarinya untuk menghitung banyaknya kejadian. Hingga ujungnya ia berkata, "Wah banyak banget A jatuhnya...". Menurut saya ini salah satu hal penting dalam tumbuh kembang adik terkait matematika. Tanpa sadar ia mengamati kejadian yang berulang dalam satu hari yang dialami seorang anak, hingga ia spontan menggunakan jari-jarinya untuk menghitung berapa kali sang teman terjatuh. Selain itu bagi saya ini juga bentuk 'perhatian' adik pada temannya yang mengalami musibah, ini adalah bentuk awal melatih simpati dan empati😊
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Secara runut ia menjelaskan kejadian yang dialami temannya, A sejak awal. Mulai dari saat bermain kereta-keretaan. Mungkin karena terlalu bersemangat, "A 'kejelungup' (jatuh) mah karena nabrak B..." kata adik (bilingual banget😂). Setelah itu, dalam beberapa sesi permainan yang lain nampaknya juga mengalami jatuh.
Kalau pendapat saya sih, mungkin hari itu A sedang agak kurang konsentrasi hingga beberapa kali jatuh, apalagi namanya anak-anak ya, biasa banget kan.
Yang menarik, saat menceritakan rangkaian peristiwa yang dialami A, adik spontan menggunakan jari-jarinya untuk menghitung banyaknya kejadian. Hingga ujungnya ia berkata, "Wah banyak banget A jatuhnya...". Menurut saya ini salah satu hal penting dalam tumbuh kembang adik terkait matematika. Tanpa sadar ia mengamati kejadian yang berulang dalam satu hari yang dialami seorang anak, hingga ia spontan menggunakan jari-jarinya untuk menghitung berapa kali sang teman terjatuh. Selain itu bagi saya ini juga bentuk 'perhatian' adik pada temannya yang mengalami musibah, ini adalah bentuk awal melatih simpati dan empati😊
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Minggu, 03 Desember 2017
Troli Belanja
Tadi siang kami sempat mampir ke ca*refour dekat rumah untuk berbelanja beberapa kebutuhan rumah.
Karena kakak memilih troli daripada keranjang belanja, tiba-tiba saja adik minta naik ke bagian yang biasanya memang digunakan untuk tempat duduk anak kecil.
Spontan saya menjawab, 'gak bisa dek, kamu udah terlalu besar'. Awalnya adik tidak terima. Akhirnya saya minta ia membaca tulisan yang ada di troli dan saya jelaskan artinya.
Tempat duduk ini hanya boleh untuk anak-anak yang berat badannya 18 kg. Lalu saya tanya adik berapa beratnya. Karena berat badannya sudah lebih besar dari 18 kg, maka ia tidak akan cukup untuk bisa duduk disana.
-gambar menyusul
Mudah-mudahan perkenalan tentang perbandingan ukuran kali ini bisa menjadi awal yang baik untuk bersahabat dengan matematika ya😉
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Karena kakak memilih troli daripada keranjang belanja, tiba-tiba saja adik minta naik ke bagian yang biasanya memang digunakan untuk tempat duduk anak kecil.
Spontan saya menjawab, 'gak bisa dek, kamu udah terlalu besar'. Awalnya adik tidak terima. Akhirnya saya minta ia membaca tulisan yang ada di troli dan saya jelaskan artinya.
Tempat duduk ini hanya boleh untuk anak-anak yang berat badannya 18 kg. Lalu saya tanya adik berapa beratnya. Karena berat badannya sudah lebih besar dari 18 kg, maka ia tidak akan cukup untuk bisa duduk disana.
-gambar menyusul
Mudah-mudahan perkenalan tentang perbandingan ukuran kali ini bisa menjadi awal yang baik untuk bersahabat dengan matematika ya😉
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Pelajaran Matematika (Beneran)
Kali ini saya ingin bercerita tentang kakak yang duduk dikelas 7 alias 1 SMP. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum tahun 2013 atau biasa disebut kurtilas.
Jujur saja, saya agak shock ya melihat materi pelajaran SMP jaman now😌. Rasanya banyak hal yang kalau diingat baru saya pelajari saat SMU, tapi saat ini kakak sudah harus mempelajari materi-materi tersebut.
Ya sudah. Ini adalah konsekuensi kami sebagai ortu yang menitipkan anak bersekolah di sekolah reguler dan jelas bukan homeschooling. Saya, khususnya, harus menyetok kesabaran ekstra untuk mengajarkan kakak mengenal materi-materi, terutama pelajaran matematika dan IPA yang jelas tidak mudah, jumlah tidak sedikit dan waktu yang tidak banyak😦...
Hari-hari ini kakak sedang belajar materi aljabar. Sebetulnya, entah mengapa saya cukup menyukai materi ini saat sekolah. Alhamdulillah tidak terlalu lama waktu yang saya butuhkan untuk menyegarkan memori saya tentang aljabar.
Yang jelas sulit adalah bagaimana mencari cara terbaik, agar saya bisa menjelaskan pada kakak yang baru masuk SMP ini dan bisa dipahami kakak dengan nyaman.
Nampaknya, menurut pengamatan saya, beberapa kali saya melihat kakak merasa 'exciting' saat mempelajari beberapa materi matematika. Tidak hanya materi aljabar kali ini. Namun sayangnya, karena pembahasan materi yang terlalu singkat, berkejaran dengan watu ujian, akhirnya target minimal bisa mengerjakan soal ujian. Sedih banget ya sebenernya...😭
Salah satu pertanyaan yang nampol saya kemarin adalah, 'emang apa sih gunanya belajar aljabar buat kehidupan kita??? Apa yaaa...
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Jujur saja, saya agak shock ya melihat materi pelajaran SMP jaman now😌. Rasanya banyak hal yang kalau diingat baru saya pelajari saat SMU, tapi saat ini kakak sudah harus mempelajari materi-materi tersebut.
Ya sudah. Ini adalah konsekuensi kami sebagai ortu yang menitipkan anak bersekolah di sekolah reguler dan jelas bukan homeschooling. Saya, khususnya, harus menyetok kesabaran ekstra untuk mengajarkan kakak mengenal materi-materi, terutama pelajaran matematika dan IPA yang jelas tidak mudah, jumlah tidak sedikit dan waktu yang tidak banyak😦...
Hari-hari ini kakak sedang belajar materi aljabar. Sebetulnya, entah mengapa saya cukup menyukai materi ini saat sekolah. Alhamdulillah tidak terlalu lama waktu yang saya butuhkan untuk menyegarkan memori saya tentang aljabar.
Yang jelas sulit adalah bagaimana mencari cara terbaik, agar saya bisa menjelaskan pada kakak yang baru masuk SMP ini dan bisa dipahami kakak dengan nyaman.
Nampaknya, menurut pengamatan saya, beberapa kali saya melihat kakak merasa 'exciting' saat mempelajari beberapa materi matematika. Tidak hanya materi aljabar kali ini. Namun sayangnya, karena pembahasan materi yang terlalu singkat, berkejaran dengan watu ujian, akhirnya target minimal bisa mengerjakan soal ujian. Sedih banget ya sebenernya...😭
Salah satu pertanyaan yang nampol saya kemarin adalah, 'emang apa sih gunanya belajar aljabar buat kehidupan kita??? Apa yaaa...
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Jumat, 01 Desember 2017
Menghitung Penumpang Mobil
Siang ini kami melakukan perjalanan ke bandung. Yang berangkat, kami berempat plus yangti yangkung. Karena melihat kondisi tol cikampek sangat padat, kami memutuskan lewat puncak saja.
Saat memasuki daerah gadog, karena padatnya jalanan, mobil kami berjalan pelan-pelan. Saat itulah adik tidak sengaja melihat mobil lain yang jendelanya terbuka. Ternyata penumpang didalamnya lumayan padat. Adik (A), Kami (K)
A : "Wihh penuh amat mobilnya!"
K : "Ah masa? Sama lah kaya mobil kita"
A : "Enggak, kita cuma sedikit.."
K : "Emang berapa jumlah orang di mobil kita?.."
A : (menghitung sejenak) "Enam orang!"
Ok, adik sudah bisa menilai dari pandangan sekilas, mobil yang terlihat penuh berarti jumlah penumpangnya banyak dan bisa membandingkan dengan mobil yang penumpangnya sedikit.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Saat memasuki daerah gadog, karena padatnya jalanan, mobil kami berjalan pelan-pelan. Saat itulah adik tidak sengaja melihat mobil lain yang jendelanya terbuka. Ternyata penumpang didalamnya lumayan padat. Adik (A), Kami (K)
A : "Wihh penuh amat mobilnya!"
K : "Ah masa? Sama lah kaya mobil kita"
A : "Enggak, kita cuma sedikit.."
K : "Emang berapa jumlah orang di mobil kita?.."
A : (menghitung sejenak) "Enam orang!"
Ok, adik sudah bisa menilai dari pandangan sekilas, mobil yang terlihat penuh berarti jumlah penumpangnya banyak dan bisa membandingkan dengan mobil yang penumpangnya sedikit.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Rabu, 29 November 2017
Snack Geometri
Membaca diskusi kelas bunsay sore ini, saya jadi merasa ketampol😅...
Terus terang ya, saya sedang berusaha mengambil 'momen' +atau 'momentum'?) ups! fisika deh...momen matematika, spontan dan simpel.
Tapi sepertinya mau tidak mau saya harus membuat 'lesson plan' yang sederhana deh. Berkali-kali membaca materi ini dan camilan-camilannya, tetep aja tiap pagi harus memutar otak untuk mencari matematika apa ya yang bisa dikenalkan pada adik hari ini?...
Akhirnya baru saja, adik sendiri sih yang menemukannya😁. Kebetulan hari ini ada murid yang berulangtahun dan membagikan goodie bag berisi snack. Sisa snack yang masih ada tiba-tiba disusun sedemikian rupa oleh adik menjadi beberapa bentuk geometri dasar.
Awalnya, katanya ini lingkaran besar. Lalu saya pancing saja, minta ia membuat segitiga, persegi panjang serta bujursangkar. Ujungnya dia menambahkan bentuk sendiri, diamond star. Saya bengong, artinya apa dek? Katanya, bahasa Indonesianya permata biru ma... Setelah melihat bentuknya, ternyata kita biasa menyebutnya belahketupat hehehe...efek nonton nih😌
-gambar menyusul
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Terus terang ya, saya sedang berusaha mengambil 'momen' +atau 'momentum'?) ups! fisika deh...momen matematika, spontan dan simpel.
Tapi sepertinya mau tidak mau saya harus membuat 'lesson plan' yang sederhana deh. Berkali-kali membaca materi ini dan camilan-camilannya, tetep aja tiap pagi harus memutar otak untuk mencari matematika apa ya yang bisa dikenalkan pada adik hari ini?...
Akhirnya baru saja, adik sendiri sih yang menemukannya😁. Kebetulan hari ini ada murid yang berulangtahun dan membagikan goodie bag berisi snack. Sisa snack yang masih ada tiba-tiba disusun sedemikian rupa oleh adik menjadi beberapa bentuk geometri dasar.
Awalnya, katanya ini lingkaran besar. Lalu saya pancing saja, minta ia membuat segitiga, persegi panjang serta bujursangkar. Ujungnya dia menambahkan bentuk sendiri, diamond star. Saya bengong, artinya apa dek? Katanya, bahasa Indonesianya permata biru ma... Setelah melihat bentuknya, ternyata kita biasa menyebutnya belahketupat hehehe...efek nonton nih😌
-gambar menyusul
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Senin, 27 November 2017
Gaya Bebas
Kenapa ya, saya kok sampai hari ini merasa sering 'mentok' saat harus mencari momen yang tepat untuk bermain matematika bersama adik?... 😕
Sebenarnya adik mempumyai sebuah buku yang berjudul 'Mahir Menulis Huruf & Angka', sesuatu yang (aslinya) sangaaatt saya hindari saat ini. Buku ini juga bukan saya yang membelikan, ini pemberian tantenya. Saat itu adik minta oleh-oleh 'buku buat belajar', ya belajar itu definisinya sebagaimana kakak belajar, mengerjakan sesuatu atau membaca sesuatu. Alhamdulillah, sejak awal adik hanya tertarik pada menempel sticker yang sesuai gambar yang tersedia.
Sisanya sesekali saja sih dia membuka-buka ini. Ndilalah tadi sore adik 'sedang ingin belajar'. Dia memilih sendiri buku ini. Rupanya adik sedang ingin melatih membuat angka-angka.
Disekolah adik sudah diajarkan lagu yang berisi nama-nama hari dan bulan. Sebelum tidur saya coba mengetes pemahaman adik tentang hari. Karena sekarang hari Senin, adik bisa menjawab kalau besok adalah hari Selasa. Namun saat saya bertanya tentang jadwal pemakaian seragam sekolah dan kaitannya dengan hari, nampaknya adik masih belum terlalu 'ngeh'😀
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Sebenarnya adik mempumyai sebuah buku yang berjudul 'Mahir Menulis Huruf & Angka', sesuatu yang (aslinya) sangaaatt saya hindari saat ini. Buku ini juga bukan saya yang membelikan, ini pemberian tantenya. Saat itu adik minta oleh-oleh 'buku buat belajar', ya belajar itu definisinya sebagaimana kakak belajar, mengerjakan sesuatu atau membaca sesuatu. Alhamdulillah, sejak awal adik hanya tertarik pada menempel sticker yang sesuai gambar yang tersedia.
Sisanya sesekali saja sih dia membuka-buka ini. Ndilalah tadi sore adik 'sedang ingin belajar'. Dia memilih sendiri buku ini. Rupanya adik sedang ingin melatih membuat angka-angka.
Disekolah adik sudah diajarkan lagu yang berisi nama-nama hari dan bulan. Sebelum tidur saya coba mengetes pemahaman adik tentang hari. Karena sekarang hari Senin, adik bisa menjawab kalau besok adalah hari Selasa. Namun saat saya bertanya tentang jadwal pemakaian seragam sekolah dan kaitannya dengan hari, nampaknya adik masih belum terlalu 'ngeh'😀
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Minggu, 26 November 2017
Mengingat Bentuk Geometri
Wahhh niat untuk bisa mengerjakan tantangan kali ini, 10 hari berturut-turut, tanpa jeda, sepertinya belum bisa. Mudah-mudahan sih kalau judulnya tanpa rapel, masih bisa. Kemarin bolong🙄
Hari ini saya kembali memutar otak. Akhirnya baru sekitar jam 7 malem, saya baru mendapat ide. Sambil berbaring sejenak dikasur, karena punggung rasanya kok lumayan pegal-pegal. Sebuah label baju jadi inspirasi untuk mengecek memori adik tentang bentuk-bentuk geometri dasar.
Saat belum sekolah, kira-kira usia 3 tahun, adik sudah mengenal bentuk-bentuk cukup baik. Bahkan awalnya dalam bahasa Inggris, harap maklum karena saat itu cukup intensif menonton acara anak-anak dari saluran tivi seperti CBeebies...😌
Setelah itu saya coba meminta adik menyebutkan nama bentuk beberapa benda yang saya tunjukkan, serta mencari benda-benda yang ada dikamar sesuai bentuk yang saya sebutkan. Misal, cari benda dikamar ini yang bentuknya persegi panjang, bujursangkar dll.
Terakhir kami tebak-tebakan bentuk dari salah satu buku favorit adik, atlas dunia. Yaitu bagian bendera negara-negara didunia. Disana kami bisa menemukan aneka bentuk geometri.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Hari ini saya kembali memutar otak. Akhirnya baru sekitar jam 7 malem, saya baru mendapat ide. Sambil berbaring sejenak dikasur, karena punggung rasanya kok lumayan pegal-pegal. Sebuah label baju jadi inspirasi untuk mengecek memori adik tentang bentuk-bentuk geometri dasar.
label ini yang jadi inspirasi belajar bentuk |
Setelah itu saya coba meminta adik menyebutkan nama bentuk beberapa benda yang saya tunjukkan, serta mencari benda-benda yang ada dikamar sesuai bentuk yang saya sebutkan. Misal, cari benda dikamar ini yang bentuknya persegi panjang, bujursangkar dll.
benda-benda yang ada dikamarnya untuk mengenali bentuk |
Terakhir kami tebak-tebakan bentuk dari salah satu buku favorit adik, atlas dunia. Yaitu bagian bendera negara-negara didunia. Disana kami bisa menemukan aneka bentuk geometri.
mencari aneka bentuk dari gambar bendera negara-negara didunia |
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Jumat, 24 November 2017
Mainan Kartu
Adik itu anaknya lumayan berinisiatif dan kreatif, terutama urusan mainan. Kami sendiri rasanya agak jarang membelikan mainan anak-anak, apalagi yang khusus dijual ditoko mainan dan harganya mahal, mungkin bisa dibilang tidak pernah.
Dunia anak-anak adalah dunia imajinasi, apalagi seusia adik sekarang, 4 tahun. Saat dia berhasil menciptakan sebuah mainan atau cara bermain, menggunakan benda apa saja yang ada dirumah, lalu dia mempresentasikan didepan kami semua, rasanya bahagia dan bersyukur banget.
Terkait materi 'matematika', lagi-lagi tadi pagi saya memutar otak sejenak, mencari-cari kira-kira aktivitas apa yang bisa kami kerjakan untuk tantangan hari kedua ini. Sepertinya saya mentok lagi😅.
Beberapa menit yang lalu, saya teringat mainan kartu yang dia ciptakan kemarin. Saya baru ngeh, dia mencantumkan tulisan angka yang berbeda-beda disetiap kartu. Ada 2000, 3000, 40000 dan juga 10000.
Kebetulan adik memang Alhamdulillah sudah lancar mengenal angka dan urutannya,sejak usia 3 tahun lebih. Hanya saja untuk angka yang jumlahnya besar, apalagi nol-nya banyak, dia pasti selalu bertanya pada saya, bagaimana cara membacanya.
Ternyata angka-angka itu artinya adalah 'jumlah kekuatan' yang dimiliki oleh tokoh (gambar sosok orang) dikartu ini. Persepsinya, semakin besar angka, semakin besar kekuatannya.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Dunia anak-anak adalah dunia imajinasi, apalagi seusia adik sekarang, 4 tahun. Saat dia berhasil menciptakan sebuah mainan atau cara bermain, menggunakan benda apa saja yang ada dirumah, lalu dia mempresentasikan didepan kami semua, rasanya bahagia dan bersyukur banget.
Terkait materi 'matematika', lagi-lagi tadi pagi saya memutar otak sejenak, mencari-cari kira-kira aktivitas apa yang bisa kami kerjakan untuk tantangan hari kedua ini. Sepertinya saya mentok lagi😅.
Beberapa menit yang lalu, saya teringat mainan kartu yang dia ciptakan kemarin. Saya baru ngeh, dia mencantumkan tulisan angka yang berbeda-beda disetiap kartu. Ada 2000, 3000, 40000 dan juga 10000.
kartu made in adik |
Kebetulan adik memang Alhamdulillah sudah lancar mengenal angka dan urutannya,sejak usia 3 tahun lebih. Hanya saja untuk angka yang jumlahnya besar, apalagi nol-nya banyak, dia pasti selalu bertanya pada saya, bagaimana cara membacanya.
Ternyata angka-angka itu artinya adalah 'jumlah kekuatan' yang dimiliki oleh tokoh (gambar sosok orang) dikartu ini. Persepsinya, semakin besar angka, semakin besar kekuatannya.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Kamis, 23 November 2017
Hello Math!
Makin hari, materi kelas bunda sayang makin membuka mata saya tentang banyak hal, terutama terkait tugas sebagai 'fasilitator' kedua anak kami.
Sejak pagi, saat korlan bunda sayang mengingatkan bahwa tantangan dimulai hari ini, saya berusaha keras mencari ide momen ber-matematika-ria terutama bersama adik. Dan ternyata walaupun ide-ide sudah diberikan melalui camilan rabu kemarin, saya belum juga menemukan yang 'klik'🤔
Sambil sarapan, adik menonton film 'Dora the Explorer'. Tanpa sengaja, ternyata salah satu adegan terkait matematika. Ceritanya Dora mengajak penonton menghitung berapa jumlah domba yang bisa dimasukkan ke sejumlah kandang yang disediakan.
Menurut saya, ini konsep dasar pengurangan. Saat tersisa satu kandang yang masih kosong, Dora bertanya, berapa jumlah domba yang masih bisa dimasukkan ke dalam kandang? Dan adik menjawab, satu! Well done, adik😘
-foto menyusul
Seharian tadi kami pergi. Saat naik lift ternyata ada tetangga penghuni lantai yang sama dengan kami. Lucunya, adik sengaja berjalan di depan mereka berdua sambil spontan menghitung, 'Mah, ada 4 orang!' (maksudnya yang berjalan bersama-sama saat itu). Padahal saya sama sekali tidak bertanya lho, badan lumayan letih rasanya. Eh, mendengar adik berinisiatif menghitung, seperti mendapat energi baru 😍
- foto menyusul
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
Selasa, 21 November 2017
Berapa Harga Nyawamu?
Ini cerita tentang seberapa besar kita menyayangi diri sendiri.
Setiap hari mau tidak mau saya harus 'nggowes' mrs.Selis menyebrangi perlintasan kereta api, yaa minimal satu rit sehari, maksimal dua rit, kalau memang berangkat dan pulang menggunakan sepeda. Namanya juga macan ternak 😛, mama c*ntik anter anak ke sekolah. Jarak dari rumah ke sekolah sebenarnya hanya sekitar 1,5 km, lumayan lah untuk sekedar olahraga jalan kaki. Tapi bagi adik ini lumayan jauh sih, kasihan kalau jalan ke sekolah. Naik angkot, nanggung banget, tetep aja harus jalan dulu sebelum dan sesudah naik angkot. Naik opang? Lumayan mihil bo! Judulnya jarak nanggung, dekat dimata jauh di kantong hehehe. Tapi kalau memang saya sedang cape banget, atau ada urusan lain setelah mengantar adik, atau batere si selis ini very-very low yaa sudah lah, bagi-bagi rejeki judulnya sama pak ojek😊...
Sebagai orang yang seumur-umur paling sekali dua kali harus naik kendaraan dan melewati pelintasan kereta api, babak baru kehidupan saya kali ini mengharuskan saya menjadi komunitas pengendara yang (harus) bersabar menunggu kereta lewat. Kalau pas 'peak hour', jam berangkat kerja misalnya, bisa berkali-kali kereta commuter line yang melintas, sabar ajjjaaaa..
Yang sering membuat saya hanya bisa geleng-geleng kepala, ya itu, perilaku para pengemudi motor. Pertama, saking tidak sabarnya mereka kayanya gak terima kalau harus ngantre di belakang palang. Kalau bisa, mepeettt banget sama rel, ya paling goyang-goyang dikit kalau pas kereta lewat.
Kedua, ini yang paling bikin saya makin gak ngerti, palang sudah tertutup, tapi teteeep tolah-toleh kiri kanan kilat, blasss lanjut! Ya memang sih...pasti ada jeda antara tertutupnya palang dan waktu lewatnya kereta. Kalau gak gitu, kasihan lah pak masinis. Emangnya kereta bisa berhenti mendadak macam kita naik sepeda (motor)? Semua sudah ada ilmu dan pertimbangan logisnya pasti.
Yang gak logis ya cara berpikir orang-orang yang berhenti mepet (banget) sama rel dan nekat aja ngelewatin rel modal tolah toleh kiri kanan secepat kilat. Atau logis juga mungkin menurut mereka, males nunggu lama-lama, toh kereta juga gak langsung lewat, atau gue udah kesiangan, gue kebelet, gue keburu laper de el el😮
Saya gak tau seberapa sayang orang-orang macem ini sama diri sendiri, sampe nekat menerobos perlintasan kereta api...
Setiap hari mau tidak mau saya harus 'nggowes' mrs.Selis menyebrangi perlintasan kereta api, yaa minimal satu rit sehari, maksimal dua rit, kalau memang berangkat dan pulang menggunakan sepeda. Namanya juga macan ternak 😛, mama c*ntik anter anak ke sekolah. Jarak dari rumah ke sekolah sebenarnya hanya sekitar 1,5 km, lumayan lah untuk sekedar olahraga jalan kaki. Tapi bagi adik ini lumayan jauh sih, kasihan kalau jalan ke sekolah. Naik angkot, nanggung banget, tetep aja harus jalan dulu sebelum dan sesudah naik angkot. Naik opang? Lumayan mihil bo! Judulnya jarak nanggung, dekat dimata jauh di kantong hehehe. Tapi kalau memang saya sedang cape banget, atau ada urusan lain setelah mengantar adik, atau batere si selis ini very-very low yaa sudah lah, bagi-bagi rejeki judulnya sama pak ojek😊...
Sebagai orang yang seumur-umur paling sekali dua kali harus naik kendaraan dan melewati pelintasan kereta api, babak baru kehidupan saya kali ini mengharuskan saya menjadi komunitas pengendara yang (harus) bersabar menunggu kereta lewat. Kalau pas 'peak hour', jam berangkat kerja misalnya, bisa berkali-kali kereta commuter line yang melintas, sabar ajjjaaaa..
Yang sering membuat saya hanya bisa geleng-geleng kepala, ya itu, perilaku para pengemudi motor. Pertama, saking tidak sabarnya mereka kayanya gak terima kalau harus ngantre di belakang palang. Kalau bisa, mepeettt banget sama rel, ya paling goyang-goyang dikit kalau pas kereta lewat.
foto dokumentasi saya |
Kedua, ini yang paling bikin saya makin gak ngerti, palang sudah tertutup, tapi teteeep tolah-toleh kiri kanan kilat, blasss lanjut! Ya memang sih...pasti ada jeda antara tertutupnya palang dan waktu lewatnya kereta. Kalau gak gitu, kasihan lah pak masinis. Emangnya kereta bisa berhenti mendadak macam kita naik sepeda (motor)? Semua sudah ada ilmu dan pertimbangan logisnya pasti.
Yang gak logis ya cara berpikir orang-orang yang berhenti mepet (banget) sama rel dan nekat aja ngelewatin rel modal tolah toleh kiri kanan secepat kilat. Atau logis juga mungkin menurut mereka, males nunggu lama-lama, toh kereta juga gak langsung lewat, atau gue udah kesiangan, gue kebelet, gue keburu laper de el el😮
Saya gak tau seberapa sayang orang-orang macem ini sama diri sendiri, sampe nekat menerobos perlintasan kereta api...
Rabu, 15 November 2017
Aliran Rasa
Gak kerasa, ternyata tantangan 10 hari sudah selesai. Evaluasi? Paling terasa dan terlihat adalah apa yang dilakukan adik. Alhamdulillah, mungkin karena sebelum mendapat materi ini pun, saya sudah mencoba menumbuhkan minat baca adik sejak dini. Beberapa tips pun sudah saya coba, termasuk membiasakan membacakan buku cerita untuk adik. Seiring kemampuan membaca adik yang mulai bertambah, tidak jarang ia memilih sendiri bukunya, sekedar melihat-lihat ataupun membaca tulisan yang ada didalamnya, setelah itu barulah ia minta dibacakan😄.
Sebaliknya, saya merasa belum bisa maksimal menjadikan momen tantangan ini untuk kakak. Padatnya jadwal sekolah, ditambah memang mungkin karena kakak tidak terbiasa membaca buku, yaaa gitu deh...🤔
Saya berharap kami sebagai orangtua tetap bisa melanjutkan mengajak anak-anak untuk menumbuhkan kebiasaan membaca dirumah kami. Tantangan terbesar juga ada pada diri kami. Saya senang berburu buku, tapi ternyata semangat dan energi saya untuk membaca buku dengan tenang dan tuntas, masih belum maksimal. Suami? Hahaha dia sendiri mengakui kalau membaca buku saat ini bukanlah hal yang mudah. Minimal kalau membaca surat kabar masih lah, plus dokumen kantor tentunya😂
Puncak tantangan materi kali ini adalah mengajak adik ke perpustakaan umum daerah Cikini. Rasanya senang sekali bisa menunjukkan pada adik yang namanya perpustakaan. Dia mengenal perpustakaan dari salah satu buku ceritanya yang berjudul 'Sst...Pelan Sedikit Flo'. Buku ini mengenalkan anak-anak kapan dan dimana saja sebaiknya kita tidak membuat gaduh, diantaranya di perpustakaan. Sejak itu adik sering penasaran dan minta diajak ke perpustakaan...
Sebaliknya, saya merasa belum bisa maksimal menjadikan momen tantangan ini untuk kakak. Padatnya jadwal sekolah, ditambah memang mungkin karena kakak tidak terbiasa membaca buku, yaaa gitu deh...🤔
Saya berharap kami sebagai orangtua tetap bisa melanjutkan mengajak anak-anak untuk menumbuhkan kebiasaan membaca dirumah kami. Tantangan terbesar juga ada pada diri kami. Saya senang berburu buku, tapi ternyata semangat dan energi saya untuk membaca buku dengan tenang dan tuntas, masih belum maksimal. Suami? Hahaha dia sendiri mengakui kalau membaca buku saat ini bukanlah hal yang mudah. Minimal kalau membaca surat kabar masih lah, plus dokumen kantor tentunya😂
Puncak tantangan materi kali ini adalah mengajak adik ke perpustakaan umum daerah Cikini. Rasanya senang sekali bisa menunjukkan pada adik yang namanya perpustakaan. Dia mengenal perpustakaan dari salah satu buku ceritanya yang berjudul 'Sst...Pelan Sedikit Flo'. Buku ini mengenalkan anak-anak kapan dan dimana saja sebaiknya kita tidak membuat gaduh, diantaranya di perpustakaan. Sejak itu adik sering penasaran dan minta diajak ke perpustakaan...
Jumat, 10 November 2017
Sekolah Baru Saya : Institut Ibu Profesional
Terinspirasi dari blogger award kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional yang sedang saya ikuti, tiba-tiba saja saya merasa 'perlu' menyapa blog ini lebih mesra - daripada sekedar numpang nitip tugas Tantangan 10 hari deh :). Halo nanana, how are you? hehehe... Tanpa terasa ternyata blog ini usianya sudah setahun lebih. Masih sangat balita, sangat standar, biasa banget, gak ada bling-blingnya, apa adanya hahaha....gue banget lah.
Niat awal sekedar mencari penyaluran semangat tantangan one day one article, untuk 99 hari, yang parahnya ternyata gak sampe 99 hari, belum lagi utang-utangnya, tantangan ini tidak terselesaikan dengan baik. Untungnya ada kelas Bunda Sayang yang baru saya ikuti mensyaratkan media sosial sebagai sarana mengumpulkan tugas setiap bulannya. Setidaknya saya sudah punya wadah duluan lah.
Sesuai dengan salah satu motto hidup saya, yang jelas-jelas saya cantumkan dalam blog ini, 'Karena Tidak Ada Kebetulan Dalam Hidup', maka saya menganggap pertemuan saya dengan IIP atau Institut Ibu Profesional bukanlah sebuah kebetulan. Pasti Allah Sang Pengatur Kehidupan ini sudah membuat semacam alur kehidupan setiap manusia, termasuk saya. Sebagai pengguna FB yang tidak terlalu aktif, niat awal sekedar meng-update kabar teman-teman lama, ternyata perlahan-lahan mempertemukan saya dengan berbagai hikmah kehidupan, pelajaran-pelajaran baru, komunitas baru dan yang jelas Institut Ibu Profesional :)...
Nama Ibu Septi Peni Wulandani sudah lebih dulu saya kenal sebelum mengenal IIP. Berawal dari jarimatika dan kemudian 'bertemu' juga di komunitas HEbAT hingga akhirnya saya menjadi bagian dari IIP. Kelas Matrikulasi yang berlangsung selama sekitar 6 bulan telah mengantar saya untuk perlahan-lahan kembali mengenal siapa diri saya sebenarnya, keluarga terutama suami dan anak-anak serta yang jelas apa sih yang selama ini saya lakukan dalam keseharian? Sudah benarkah kira-kira apa yang saya jalani selama ini? Apa sih cita-cita tertinggi saya sebenarnya? Dan sesuai nama kelasnya, matrikulasi, semua baru awal, baru kulitnya, tapi efeknya sungguh luar biasa. Kami semua jadi semakin 'exciting', penasaran untuk bisa belajar lebih banyak di 'sekolah' ini.
Sebagaimana sebuah jenjang pendidikan, setelah dinyatakan lulus kelas Matrikulasi, kami mengikuti seremoni wisuda yang berupa acara seminar, lagi-lagi tambahan ilmu. Setelah jeda beberapa waktu, kami pun memasuki kelas berikutnya, Bunda Sayang. Durasinya pun lebih panjang, 12 bulan, yang berarti ada 12 materi setiap bulannya disertai tugas terkait. Tidak sekedar materi, kami juga mendapat bonus-bonus tambahan ilmu yang berupa 'camilan-camilan' sehat, inspirasi dari sesama peserta yang bertugas sebagai 'energizer' dan yang jelas saling mengenal lebih dekat dengan sesama peserta kelas Bunda Sayang ini, serta keberadaan 'ekskul' yang menjadi wadah menambah dan melatih minat atau hobi para peserta, mantap deh!
Saya merasa sangaaaat bersyukur berada di era cyber ini. Terlepas dari segala kekurangan dunia maya, baik urusan silaturahim maupun urusan mencari ilmu, saya rasa semua kembali pada kematangan, kedewasaan kita saat berhadapan dengan gawai alias gadget. Dan jangan salah, kopi darat tetap menjadi bagian dalam sekolah ini. Urusan etika? Tata tertib? Saya rasa saya baru berkenalan dengan komunitas yang jelas-jelas mengajarkan dan mengingatkan kami kembali makna etika bersosialisasi di dunia maya, dunia yang seolah-seolah tidak bisa melihat satu sama lain hehehe...
Toh ini urusan jempol dan telunjuk semata, ngapain sih pake etika-etika segala, iya kan?
Kalau sekedar urusan jempol dan telunjuk, maka untuk apa pemerintah cape-cape membuat UU ITE yang sekarang membuat orang harus berpikir sungguh-sungguh sebelum menyampaikan buah pikirannya, betul kan? Pada level WAG, kita tetaplah manusia yang sedang berada dalam sebuah forum komunikasi, perbedaannya, kita bisa berasal dari lokasi yang tak terbatas dan (mungkin) tidak bisa saling melihat, itu saja. Apalagi grup yang sifatnya dan niatnya adalah mencari ilmu, bukan sekedar haha hihi semata. Agar ilmu yang kita dapat bermanfaat dan jelas barokah, maka alangkah indahnya bila kita melakukannya dengan cara yang baik pula, menurut saya lho...
Yah, begitulah kira-kira perjalanan saya selama hampir dua tahun ini, melanjutkan minat menulis celoteh-celoteh ringan yang sering berseliweran diotak saya yang (ternyata) seorang Intuiting ekstrovert :). Mudah-mudahan lain waktu saya bisa bercerita tentang tipe ini, lagi-lagi ilmu baru lah (buat saya)...
Niat awal sekedar mencari penyaluran semangat tantangan one day one article, untuk 99 hari, yang parahnya ternyata gak sampe 99 hari, belum lagi utang-utangnya, tantangan ini tidak terselesaikan dengan baik. Untungnya ada kelas Bunda Sayang yang baru saya ikuti mensyaratkan media sosial sebagai sarana mengumpulkan tugas setiap bulannya. Setidaknya saya sudah punya wadah duluan lah.
gambar dari www.inne.web.id |
Nama Ibu Septi Peni Wulandani sudah lebih dulu saya kenal sebelum mengenal IIP. Berawal dari jarimatika dan kemudian 'bertemu' juga di komunitas HEbAT hingga akhirnya saya menjadi bagian dari IIP. Kelas Matrikulasi yang berlangsung selama sekitar 6 bulan telah mengantar saya untuk perlahan-lahan kembali mengenal siapa diri saya sebenarnya, keluarga terutama suami dan anak-anak serta yang jelas apa sih yang selama ini saya lakukan dalam keseharian? Sudah benarkah kira-kira apa yang saya jalani selama ini? Apa sih cita-cita tertinggi saya sebenarnya? Dan sesuai nama kelasnya, matrikulasi, semua baru awal, baru kulitnya, tapi efeknya sungguh luar biasa. Kami semua jadi semakin 'exciting', penasaran untuk bisa belajar lebih banyak di 'sekolah' ini.
Sebagaimana sebuah jenjang pendidikan, setelah dinyatakan lulus kelas Matrikulasi, kami mengikuti seremoni wisuda yang berupa acara seminar, lagi-lagi tambahan ilmu. Setelah jeda beberapa waktu, kami pun memasuki kelas berikutnya, Bunda Sayang. Durasinya pun lebih panjang, 12 bulan, yang berarti ada 12 materi setiap bulannya disertai tugas terkait. Tidak sekedar materi, kami juga mendapat bonus-bonus tambahan ilmu yang berupa 'camilan-camilan' sehat, inspirasi dari sesama peserta yang bertugas sebagai 'energizer' dan yang jelas saling mengenal lebih dekat dengan sesama peserta kelas Bunda Sayang ini, serta keberadaan 'ekskul' yang menjadi wadah menambah dan melatih minat atau hobi para peserta, mantap deh!
Saya merasa sangaaaat bersyukur berada di era cyber ini. Terlepas dari segala kekurangan dunia maya, baik urusan silaturahim maupun urusan mencari ilmu, saya rasa semua kembali pada kematangan, kedewasaan kita saat berhadapan dengan gawai alias gadget. Dan jangan salah, kopi darat tetap menjadi bagian dalam sekolah ini. Urusan etika? Tata tertib? Saya rasa saya baru berkenalan dengan komunitas yang jelas-jelas mengajarkan dan mengingatkan kami kembali makna etika bersosialisasi di dunia maya, dunia yang seolah-seolah tidak bisa melihat satu sama lain hehehe...
Toh ini urusan jempol dan telunjuk semata, ngapain sih pake etika-etika segala, iya kan?
Kalau sekedar urusan jempol dan telunjuk, maka untuk apa pemerintah cape-cape membuat UU ITE yang sekarang membuat orang harus berpikir sungguh-sungguh sebelum menyampaikan buah pikirannya, betul kan? Pada level WAG, kita tetaplah manusia yang sedang berada dalam sebuah forum komunikasi, perbedaannya, kita bisa berasal dari lokasi yang tak terbatas dan (mungkin) tidak bisa saling melihat, itu saja. Apalagi grup yang sifatnya dan niatnya adalah mencari ilmu, bukan sekedar haha hihi semata. Agar ilmu yang kita dapat bermanfaat dan jelas barokah, maka alangkah indahnya bila kita melakukannya dengan cara yang baik pula, menurut saya lho...
Yah, begitulah kira-kira perjalanan saya selama hampir dua tahun ini, melanjutkan minat menulis celoteh-celoteh ringan yang sering berseliweran diotak saya yang (ternyata) seorang Intuiting ekstrovert :). Mudah-mudahan lain waktu saya bisa bercerita tentang tipe ini, lagi-lagi ilmu baru lah (buat saya)...
Selasa, 07 November 2017
Latihan Fokus Membaca
Sekarang waktu menunjukkan pukul 22.58. Setelah ngelonin adik tadi, sepertinya otak saya masih jumpalitan, mata dan pikiran belum mau diajak tidur. Bisa jadi faktor lambung ikut berpengaruh (baca : lapar). Iya, setelah diingat-ingat ternyata saya memang belum makan malam (baca : karbohidrat dsj😅)
Akhirnya, setelah terjadi pergulatan batin yang cukup sengit #lebay, antara makan kombinasi pisang - sisa oatmeal bekal adik tadi siang atau nasi dkk, saya memutuskan memilih mi instan seri duo hahaha. Sambil menunggu mi dimasak, saya bercita-cita ingin menamatkan buku Teach Like Findland.
Sambil menikmati me time, saya makan mi sambil membaca buku ini. Ternyata, sepertinya saya baru bisa membaca dengan fokus bila lingkungan sekitar juga tenang, asli tenang! Iyalah, jam 11 malam, yang terdengar hanya suara mesin kulkas dan sayup-sayup suara jangkrik dari luar. Atau kebetulan bab yang saya baca memang tampak makin menarik, dibanding bab-bab sebelumnya?🤔
Dibandingkan saat membaca buku yang sama ketika menunggu anak berenang? Ya, saya merasa lebih bisa fokus dalam kondisi tenang. Pertanyaannya, apakah fokus membaca (terutama buku biasa - bukan dari gadget) bisa saya latih? Terutama dalam suasana yang ramai.
Jujur saja, membaca dari gadget terasa lebih mudah, mungkin...karena saya bisa membuat iklan sendiri. Minimal ngelirik WA lah, ngintip IG lah, belum lagi membuka beberapa halaman berbeda di browser. Yaaa, memang lebih mudah, tapi belum tentu lebih baik, apalagi untuk mata😂
Sepertinya saya belum berhasil mewujudkan niat menamatkan buku ini sekarang. Padahal sebenarnya materinya masih menarik.Mata sudah mulai mengantuk😪
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Akhirnya, setelah terjadi pergulatan batin yang cukup sengit #lebay, antara makan kombinasi pisang - sisa oatmeal bekal adik tadi siang atau nasi dkk, saya memutuskan memilih mi instan seri duo hahaha. Sambil menunggu mi dimasak, saya bercita-cita ingin menamatkan buku Teach Like Findland.
Berharap bisa menikmati buku sambil makan 'very unhealthy late dinner' |
Sambil menikmati me time, saya makan mi sambil membaca buku ini. Ternyata, sepertinya saya baru bisa membaca dengan fokus bila lingkungan sekitar juga tenang, asli tenang! Iyalah, jam 11 malam, yang terdengar hanya suara mesin kulkas dan sayup-sayup suara jangkrik dari luar. Atau kebetulan bab yang saya baca memang tampak makin menarik, dibanding bab-bab sebelumnya?🤔
Dibandingkan saat membaca buku yang sama ketika menunggu anak berenang? Ya, saya merasa lebih bisa fokus dalam kondisi tenang. Pertanyaannya, apakah fokus membaca (terutama buku biasa - bukan dari gadget) bisa saya latih? Terutama dalam suasana yang ramai.
Jujur saja, membaca dari gadget terasa lebih mudah, mungkin...karena saya bisa membuat iklan sendiri. Minimal ngelirik WA lah, ngintip IG lah, belum lagi membuka beberapa halaman berbeda di browser. Yaaa, memang lebih mudah, tapi belum tentu lebih baik, apalagi untuk mata😂
Sepertinya saya belum berhasil mewujudkan niat menamatkan buku ini sekarang. Padahal sebenarnya materinya masih menarik.Mata sudah mulai mengantuk😪
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Senin, 06 November 2017
Membaca Mandiri
Saat saya tinggal untuk mandi, terdengar sayup-sayup suara adik yang sedang membaca. Begitu saya selesai terlihat adik memang sedang membaca buku Cican😊, board book favoritnya, tentu saja secara perlahan-lahan.
Adik asyik membaca, sementara di sebelahnya kakak juga asyik menggambar, salah satu hobinya sejak kecil.
Sejujurnya saya sih bersyukur adik mulai tumbuh ketertarikannya pada membaca buku, entah itu sekedar melihat-lihat gambarnya, belajar membaca tulisan ataupun minta dibacakan. Saya tidak ingin membanding-bandingkan dengan kakak karena bagi saya semua memerlukan proses. Mungkin karena stimulus yang saya berikan pada kakak saat masih seusia adik sangat kurang, akibatnya minat kakak untuk membaca pun agak kurang, kecuali pada buku-buku yang memang sangat menarik perhatiannya.
Gambar tidak bisa diupload karena masalah teknis :(
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Adik asyik membaca, sementara di sebelahnya kakak juga asyik menggambar, salah satu hobinya sejak kecil.
Sejujurnya saya sih bersyukur adik mulai tumbuh ketertarikannya pada membaca buku, entah itu sekedar melihat-lihat gambarnya, belajar membaca tulisan ataupun minta dibacakan. Saya tidak ingin membanding-bandingkan dengan kakak karena bagi saya semua memerlukan proses. Mungkin karena stimulus yang saya berikan pada kakak saat masih seusia adik sangat kurang, akibatnya minat kakak untuk membaca pun agak kurang, kecuali pada buku-buku yang memang sangat menarik perhatiannya.
Gambar tidak bisa diupload karena masalah teknis :(
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Minggu, 05 November 2017
Multi Tasking
Malam ini adik minta dibacakan buku borongan, 3 buku sekaligus, board book sih hehehe... Buku yang dibaca Halo Balita - Kisah Nabi Muhammad saw, Seri Anak Hebat - Aku Bilang Alhamdulillah dan Waaah! Gigi Cican Sakit.
Yang jadi masalah, disaat yang bersamaan kakak sedang belajar untuk persiapan ulangan besok. Bolak-balik kakak bertanya dan terpaksa menyela proses membacakan buku adik. Efeknya adik agak marah-marah deh😅
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Buku Cican |
Board book macam ini memang sangat sesuai untuk anak sesuai usia adik |
sepertinya harus menambah koleksi buku ini |
Yang jadi masalah, disaat yang bersamaan kakak sedang belajar untuk persiapan ulangan besok. Bolak-balik kakak bertanya dan terpaksa menyela proses membacakan buku adik. Efeknya adik agak marah-marah deh😅
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Sabtu, 04 November 2017
Kakak Baca Cerita
Malam ini kami mencoba gaya lain membaca. Kami minta kakak melanjutkan membaca buku 'Anak Tani' dengan suara keras. Tidak banyak sih, paling 2 halaman😅 Begitu banyak distraksi didalamnya, adik yang tiba-tiba mengajak kakak bicara berbahasa Inggris sampai godaan klasik, gadget😂
Evaluasi : ternyata kakak masih harus lebih banyak berlatih membaca cerita, terutama terkait intonasi. Karena, saya sendiri merasakan bahwa saat sebuah kalimat tidak dibaca selain sesuai tanda baca, termasuk intonasi yang tepat, saya kesulitan menangkap isi cerita yang dimaksud.
Metode ini saya contek dari metode CM, membaca narasi. Sebenarnya niat awalnya adalah memperbaiki kekurangan saya untuk mengenalkan kakak pada kegiatan menyukai membaca. Saya harap, walaupun sangat pelan-pelan, mengingat usia kakak sudah 12 tahun dan kesibukan sekolah, kakak masih bisa ditumbuhkan minat bacanya.
NB: foto masih menyusul😥
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFir
Evaluasi : ternyata kakak masih harus lebih banyak berlatih membaca cerita, terutama terkait intonasi. Karena, saya sendiri merasakan bahwa saat sebuah kalimat tidak dibaca selain sesuai tanda baca, termasuk intonasi yang tepat, saya kesulitan menangkap isi cerita yang dimaksud.
Kami bersama-sama mendengarkan kakak membacakan buku |
Metode ini saya contek dari metode CM, membaca narasi. Sebenarnya niat awalnya adalah memperbaiki kekurangan saya untuk mengenalkan kakak pada kegiatan menyukai membaca. Saya harap, walaupun sangat pelan-pelan, mengingat usia kakak sudah 12 tahun dan kesibukan sekolah, kakak masih bisa ditumbuhkan minat bacanya.
NB: foto masih menyusul😥
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFir
Jumat, 03 November 2017
Bacaan Berkarakter Ala CM
Wah, ternyata niat untuk mengerjakan tantangan ini 10 hari berturut-turut tanpa jeda, belum bisa saya kerjakan. Tapi mudah-mudahan saya tetap bisa menyelesaikan tantangan ini dengan baik pada waktunya.
Khawatir terlewat lagi, pagi ini sambil menunggu waktu sekolah adik, saya mengajak adik membaca buku. Tadinya adik memilih buku berjudul 'Anak Tani' karya Laura Ingalls Wilder yang lebih menyerupai novel😅. Kebetulan kakak sedang mencoba menyelesaikan buku ini.
Namun akhirnya saya mengarahkan adik untuk membaca buku dari penulis yang sama berupa cerita bergambar, 'Suatu Hari Di Padang Rumput'. Buku ini memang nampaknya memang lebih sesuai untuk anak-anak dan kebetulan dibuat dwibahasa, Inggris dan Indonesia.
Seperti biasa saat menemukan buku yang berbahasa Inggris atau dwibahasa, saya selalu menawarkan dahulu pada adik, mau dibacakan dalam bahasa apa. Kali ini ia memilih bahasa Indonesia saja.
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Khawatir terlewat lagi, pagi ini sambil menunggu waktu sekolah adik, saya mengajak adik membaca buku. Tadinya adik memilih buku berjudul 'Anak Tani' karya Laura Ingalls Wilder yang lebih menyerupai novel😅. Kebetulan kakak sedang mencoba menyelesaikan buku ini.
Namun akhirnya saya mengarahkan adik untuk membaca buku dari penulis yang sama berupa cerita bergambar, 'Suatu Hari Di Padang Rumput'. Buku ini memang nampaknya memang lebih sesuai untuk anak-anak dan kebetulan dibuat dwibahasa, Inggris dan Indonesia.
Seperti biasa saat menemukan buku yang berbahasa Inggris atau dwibahasa, saya selalu menawarkan dahulu pada adik, mau dibacakan dalam bahasa apa. Kali ini ia memilih bahasa Indonesia saja.
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Selasa, 31 Oktober 2017
Fokus Baca = Sulit
Sore ini jadwal adik les renang. Lagi-lagi saya niatkan membawa buku Teach Like Findland untuk dituntaskan. Ah, ternyata saya juga sudah terkena 'virus' ini, kesulitan fokus saat membaca sebuah buku.
Distraksi dari lingkungan sekitar jelas, menoleh penasaran saat melihat atau mendengar hal-hal yang menarik perhatian, belum lagi godaan terbesar, bermain ponsel😥, entah itu sekedar membuka sautan-sautan di wag atau tergelincir oleh browser.
Padahal situasi sendiri sudah sangat kondusif. Menunggu anak, tempat duduk yang nyaman dan cuaca yang sejuk. Sejak berada di area kolam renang ini saya mulai membaca dari halaman 75, Wallahu'alam apakah saya bisa menamatkan buku ini sekarang?🤔
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Distraksi dari lingkungan sekitar jelas, menoleh penasaran saat melihat atau mendengar hal-hal yang menarik perhatian, belum lagi godaan terbesar, bermain ponsel😥, entah itu sekedar membuka sautan-sautan di wag atau tergelincir oleh browser.
Saya merasa kesulitan untuk bisa fokus membaca ditempat yang sebetulnya relatif nyaman |
Padahal situasi sendiri sudah sangat kondusif. Menunggu anak, tempat duduk yang nyaman dan cuaca yang sejuk. Sejak berada di area kolam renang ini saya mulai membaca dari halaman 75, Wallahu'alam apakah saya bisa menamatkan buku ini sekarang?🤔
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Senin, 30 Oktober 2017
Buku Favorit Adik
Salah satu buku favorit adik adalah Ensiklopedia Junior - Laut. Tak pernah bosan-bosannya adik membuka-buka buku ini.
Sekedar melihat gambar-gambarnya ataupun minta dibacakan. Salah satu bagian favoritnya adalah proses terbentuknya atol. Saya juga tidak mengerti, mengapa ia begitu menyukai bagian ini. Yang paling lucu, tadi siang saat melihat bekas luka dikakinya, ia berkomentar sendiri, mah, lukanya kayak atol ya...😅
Malam ini adik ingin ganti suasana. Ia membaca buku ini di kamarnya dan minta ditemani yangkung. Setelah mencoba membaca sendiri beberapa kalimat, akhirnya ia pun minta dibacakan sisanya.
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Sekedar melihat gambar-gambarnya ataupun minta dibacakan. Salah satu bagian favoritnya adalah proses terbentuknya atol. Saya juga tidak mengerti, mengapa ia begitu menyukai bagian ini. Yang paling lucu, tadi siang saat melihat bekas luka dikakinya, ia berkomentar sendiri, mah, lukanya kayak atol ya...😅
Malam ini adik ingin ganti suasana. Ia membaca buku ini di kamarnya dan minta ditemani yangkung. Setelah mencoba membaca sendiri beberapa kalimat, akhirnya ia pun minta dibacakan sisanya.
Karena lampu kamar kurang terang, mau tidak mau harus ditambah lampu baca deh |
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Sabtu, 28 Oktober 2017
Harus Semangat!!!
Hari ini adalah hari mengunjungi yangti yangkung. Walaupun saya dan kakak sama-sama membawa bekal buku, tapi rupanya kami sama-sama tidak bisa fokus dan konsentrasi membaca. Yaa namanya juga ke rumah nenek kakek, bertemu sepupu-sepupunya, keluarga yang lain, ya kesempatan untuk ngobrol-ngobrol lah😁
Akhirnya malam ini sambil menunggu adik mengantuk, setelah mandi dan makan, saya menawarkan adik untuk membaca buku. Saya minta adik untuk memilih sendiri buku yang dia sukai. 'Nelson, The Boy Who Loved to Read' termasuk salah satu buku yang ia sukai.
Menurut saya, mungkin karena ilustrasinya memang menarik dan berwarna warni. Gambarnya pun cukup besar dan menyenangkan untuk sekedar dilihat-lihat oleh anak-anak.
Akhirnya saya pun bisa mulai membacakan buku ini. Lumayan lah bisa setengah buku, adik sudah sangat mengantuk, sama, saya juga😌
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Akhirnya malam ini sambil menunggu adik mengantuk, setelah mandi dan makan, saya menawarkan adik untuk membaca buku. Saya minta adik untuk memilih sendiri buku yang dia sukai. 'Nelson, The Boy Who Loved to Read' termasuk salah satu buku yang ia sukai.
Menurut saya, mungkin karena ilustrasinya memang menarik dan berwarna warni. Gambarnya pun cukup besar dan menyenangkan untuk sekedar dilihat-lihat oleh anak-anak.
Sambil menunggu saya membereskan urusan rumah, adik asyik melihat-lihat gambar-gambar di buku ini |
Buku yang menarik dan inspiratif👍 |
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Jumat, 27 Oktober 2017
Reading Spider
Mumpung masih pagi, masih semangat dan masih ada kesempatan belajar mengerjakan tantangan 🤗
📘Terinsipirasi dari salah satu bacaan favorit adik tentang laba-laba di aplikasi razkids, saya memilih laba-laba yang berkaki 8 sebagai 'pohon literasi' kami. Bahan sa'ketemunya yang ada di rumah, dan inilah hasilnya....
📘 Pagi ini saya belum sempat membaca, tapi rupanya adik diam-diam mengamati apa yang saya kerjakan. Begitu paham bahwa ini adalah laba-laba tempat menempel judul buku yang sudah kita baca, maka adik segera mengambil salah satu bukunya, Ensiklopedia Junior, Mesin Raksasa.
Hanya satu kalimat yang benar-benar dibaca, sisanya satu halaman 'bercerita versi dirinya' dan membaca judulnya sendiri. Well done, adik😍
Puncaknya, membuat tulisan di 'daun' (padahal maksudnya itu adalah bulu-bulu dikaki laba-laba😁)
Dan menempelkannya sendiri, sama persis seperti yang sudah saya lakukan.
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
📘Terinsipirasi dari salah satu bacaan favorit adik tentang laba-laba di aplikasi razkids, saya memilih laba-laba yang berkaki 8 sebagai 'pohon literasi' kami. Bahan sa'ketemunya yang ada di rumah, dan inilah hasilnya....
Pohon literasi kami yang bertransformasi menjadi laba-laba |
📘 Pagi ini saya belum sempat membaca, tapi rupanya adik diam-diam mengamati apa yang saya kerjakan. Begitu paham bahwa ini adalah laba-laba tempat menempel judul buku yang sudah kita baca, maka adik segera mengambil salah satu bukunya, Ensiklopedia Junior, Mesin Raksasa.
Lumayan, setengah dari satu kalimat berhasil dibaca - atas keinginan sendiri tentunya |
Hanya satu kalimat yang benar-benar dibaca, sisanya satu halaman 'bercerita versi dirinya' dan membaca judulnya sendiri. Well done, adik😍
Puncaknya, membuat tulisan di 'daun' (padahal maksudnya itu adalah bulu-bulu dikaki laba-laba😁)
Dan menempelkannya sendiri, sama persis seperti yang sudah saya lakukan.
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Kamis, 26 Oktober 2017
Tentang Membaca
Materi 5 di cawu 2 kali ini tidak kalah menarik. 'Menstimulasi Anak Suka Membaca'. Alhamdulillah, dari beberapa poin di materi ini, saya sudah mulai mempraktekkan pada anak-anak, terutama adik yang saat ini berumur 4 tahun.
Hari 1
📑Berhubung tadi siang saya mendadak harus ke rumah sakit, maka hari ini saya hanya membawa buku yang memang sedang saya selesaikan, Teach Like Findland. Sekitar 5 halaman berhasil dibaca saat menunggu antrean dokter.
📑 Saat belum tidur tadi, saya sosialisasikan tantangan kali ini pada paksu. Akhirnya saya ikut melanjutkan membaca buku yang sama, masih sekitar 5 halaman, ceritanya menemani beliau yang juga sedang membaca...draft persiapan presentasi pekerjaan😅. Ternyata tidak mudah memang memulai kebiasaan membaca buku disaat sudah terbiasa membaca apapun lewat gadget, belum lagi godaan-godaan yang lain, terutama godaan mengobrol ngalor ngidul dengan paksu😁.
📑 Hari ini adik sepertinya agak kurang tertarik saat saya ajak membaca buku bersama, mungkin karena badannya masih belum terlalu fit, ada batuk dan agak demam. Padahal kemarin siang adik bersemangat sekali minta dibacakan salah satu buku favoritnya, tentang dinosaurus.
📑Hari ini saya juga belum sempat membuat pohon literasi. Mudah-mudahan besok saya bisa segera menyelesaikannya.
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Kamis, 21 September 2017
Day 6 - Level 4
Kali ini saya ingin cerita tentang adik. Sejujurnya kalau saya merasa saat mengerjakan tugas ini masih bolong-bolong, ya saya mulai merasa sedikit agak bingung untuk melakukan pengamatan yang tepat.
Adik ini memang bisa dibilang termasuk anak yang lumayan aktif berbicara alias ceriwis. Mirip sih dengan kakaknya😌. Tapi mungkin karena sejak kecil kami juga membiasakan membicarakan banyak hal dengan kalimat apa adanya, maka kosakata adik untuk anak berusia 4 tahun menurut saya sih sudah lumayan kompleks.
Beberapa hari yang lalu adik terlihat gembira menghampiri saya. Ternyata dia berhasil membuat ikatan menggunakan tali. Jadi dalam satu buah tali kain kira-kira berukuran 60 cm, telah dibuat beberapa simpul buatannya sendiri.
Kemudian saya bertanya padanya, bagaimana cara membuat ikatan-ikatan itu. Dan adikpun kemudian menjelaskan kepada saya dengan penuh semangat, sebagaimana orang yang sedang melakukan presentasi.
Saya perhatikan memang adik ini selalu terlihat senang saat kita memintanya melakukan sebuah presentasi, terutama prosedur sebuah kegiatan/aktivitas.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Adik ini memang bisa dibilang termasuk anak yang lumayan aktif berbicara alias ceriwis. Mirip sih dengan kakaknya😌. Tapi mungkin karena sejak kecil kami juga membiasakan membicarakan banyak hal dengan kalimat apa adanya, maka kosakata adik untuk anak berusia 4 tahun menurut saya sih sudah lumayan kompleks.
Beberapa hari yang lalu adik terlihat gembira menghampiri saya. Ternyata dia berhasil membuat ikatan menggunakan tali. Jadi dalam satu buah tali kain kira-kira berukuran 60 cm, telah dibuat beberapa simpul buatannya sendiri.
Kemudian saya bertanya padanya, bagaimana cara membuat ikatan-ikatan itu. Dan adikpun kemudian menjelaskan kepada saya dengan penuh semangat, sebagaimana orang yang sedang melakukan presentasi.
Saya perhatikan memang adik ini selalu terlihat senang saat kita memintanya melakukan sebuah presentasi, terutama prosedur sebuah kegiatan/aktivitas.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Selasa, 19 September 2017
Day 5 - Level 4
Ini cerita lain tentang kakak.
Hari ini saya mendapat cerita kalau dia mendapat 'tugas spesial' dari wali kelasnya untuk menjadi alarm salah satu teman sekolahnya.
Awalnya saya juga belum ngeh maksudnya alarm. Rupanya (mungkin) terkait posisi kakak sebagai wakil ketua kelas, dia cukup sering berhubungan dengan guru-gurunya, diluar jam pelajaran sekolah.
Namun, jika saya amati kakak ini ternyata mempunyai sifat yang agak mirip dengan saya. Dia senang mengamati, menilai atau menebak sifat-sifat atau perilaku unik beberapa teman sekolah yang menurutnya agak 'beda dengan yang lain'. Bagi saya pribadi hal ini cukup menantang karena saya bisa belajar banyak atau mengambil hikmah dari berbagai macam orang yang saya temui.
Begitu juga dengan kakak. Berhubung kakak ini sangat 'talkative', sejak masuk SMP cerita kakak tentang beberapa teman yang menurut dia sifatnya agak spesial sudah cukup sering disampaikan pada saya. Bahkan yang membuat saya agak tercengang, dia sampai berusaha bertanya pada beberapa guru, mengapa si X sifat atau perilakunya tidak seperti teman-temannya pada umumnya.
Setelah itu dia kembali bercerita pada saya, sambil membuat analisis tentang si X versi dirinya😌. Rupanya entah bagaimana prosesnya, tadi siang sang wali kelas meminta bantuan kakak untuk menjadi semacam teman pendamping yang mengingatkan selalu tugas/kewajiban si X sebagai murid. Hal ini dilakukan karena nampaknya X masih memiliki beberapa sifat yang mungkin seharusnya sudah tidak dilakukan oleh siswa SMP.
Pengamatan ini saya lakukan terkait camilan 1 yang berjudul 'Semua Anak Itu Pintar'. Menurut saya, hal ini terkait sifat kepimpinan dan jiwa sosial anak. Dia sudah mulai memiliki empati yang tumbuh seiring berbagai sifat teman-teman yang dia hadapi. Yang pada awalnya mungkin mengesalkan, namun saya selalu berusaha menggiring penilaian dia bahwa setiap perilaku itu pasti memiliki latar belakang penyebab.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Hari ini saya mendapat cerita kalau dia mendapat 'tugas spesial' dari wali kelasnya untuk menjadi alarm salah satu teman sekolahnya.
Awalnya saya juga belum ngeh maksudnya alarm. Rupanya (mungkin) terkait posisi kakak sebagai wakil ketua kelas, dia cukup sering berhubungan dengan guru-gurunya, diluar jam pelajaran sekolah.
Namun, jika saya amati kakak ini ternyata mempunyai sifat yang agak mirip dengan saya. Dia senang mengamati, menilai atau menebak sifat-sifat atau perilaku unik beberapa teman sekolah yang menurutnya agak 'beda dengan yang lain'. Bagi saya pribadi hal ini cukup menantang karena saya bisa belajar banyak atau mengambil hikmah dari berbagai macam orang yang saya temui.
Begitu juga dengan kakak. Berhubung kakak ini sangat 'talkative', sejak masuk SMP cerita kakak tentang beberapa teman yang menurut dia sifatnya agak spesial sudah cukup sering disampaikan pada saya. Bahkan yang membuat saya agak tercengang, dia sampai berusaha bertanya pada beberapa guru, mengapa si X sifat atau perilakunya tidak seperti teman-temannya pada umumnya.
Setelah itu dia kembali bercerita pada saya, sambil membuat analisis tentang si X versi dirinya😌. Rupanya entah bagaimana prosesnya, tadi siang sang wali kelas meminta bantuan kakak untuk menjadi semacam teman pendamping yang mengingatkan selalu tugas/kewajiban si X sebagai murid. Hal ini dilakukan karena nampaknya X masih memiliki beberapa sifat yang mungkin seharusnya sudah tidak dilakukan oleh siswa SMP.
Pengamatan ini saya lakukan terkait camilan 1 yang berjudul 'Semua Anak Itu Pintar'. Menurut saya, hal ini terkait sifat kepimpinan dan jiwa sosial anak. Dia sudah mulai memiliki empati yang tumbuh seiring berbagai sifat teman-teman yang dia hadapi. Yang pada awalnya mungkin mengesalkan, namun saya selalu berusaha menggiring penilaian dia bahwa setiap perilaku itu pasti memiliki latar belakang penyebab.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Sabtu, 16 September 2017
Day 4 - Level 4
Kakak lumayan menyukai pelajaran yang berhubungan dengan praktik langsung. Ketertarikan kakak terhadap dunia grafis, baik menggunakan komputer atau ponsel sudah cukup lama saya amati.
Ini adalah salah satu karya kakak yang dibuat di ponsel saya menggunakan aplikasi yang dia unduh sendiri. Sayangnya karena keterbatasan kapasitas baik ponsel maupun komputer yang ada dirumah kami, eksplorasi kakak juga terasa belum maksimal.
Namun, sejauh ini saya merasa kakak memang terlihat lebih menyukai sesuatu/pengetahuan yang dia sendiri berkesempatan untuk menguliknya sendiri daripada sekedar membaca teorinya.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Namun, sejauh ini saya merasa kakak memang terlihat lebih menyukai sesuatu/pengetahuan yang dia sendiri berkesempatan untuk menguliknya sendiri daripada sekedar membaca teorinya.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Rabu, 13 September 2017
Day 3 - Level 4
Kakak itu sangat senang menggambar. Sebetulnya jika melihat buku-buku catatannya saat SD dulu penuuuhh dengan coretan gambar-gambarnya. Kalau iseng menghitung gambar yang dibuat di sebuah buku bisa jadi jumlahnya sekitar 1/4 bahkan 1/3 dari total tulisan-tulisan di buku itu sendiri😁
Kemarin saya coba melihat-lihat buku catatan kakak di SMP ini. Agak kaget juga, ternyata jumlah gambarnya menurut saya masih sangat sedikit. Sepertinya aturan sekolah yang lumayan ketat membuatnya berpikir ulang untuk menggambar-gambar di buku tulisnya. Lagipula, setelah saya ingat-ingat, saya pernah mengingatkan dia. Jika sudah SMP sebaiknya kalau memang ingin menggambar dia bisa melakukannya di sebuah buku khusus atau kertas lain yang tidak mengganggu buku sekolah.
Tapi kenapa ya saya kok justru sekarang merasa agak 'sedih' karena seolah-olah menghalangi kreativitas dan minatnya😥
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Kemarin saya coba melihat-lihat buku catatan kakak di SMP ini. Agak kaget juga, ternyata jumlah gambarnya menurut saya masih sangat sedikit. Sepertinya aturan sekolah yang lumayan ketat membuatnya berpikir ulang untuk menggambar-gambar di buku tulisnya. Lagipula, setelah saya ingat-ingat, saya pernah mengingatkan dia. Jika sudah SMP sebaiknya kalau memang ingin menggambar dia bisa melakukannya di sebuah buku khusus atau kertas lain yang tidak mengganggu buku sekolah.
Tapi kenapa ya saya kok justru sekarang merasa agak 'sedih' karena seolah-olah menghalangi kreativitas dan minatnya😥
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Senin, 11 September 2017
Day 2 - Level 4
Saya masih mencoba mengamati cara belajar kakak. Masih ingat betul, saat masih SD cukup sering kakak meminta saya menjelaskan ulang apa yang ada di buku daripada dia harus membaca ulang buku tersebut.
Dia mengaku merasa lebih 'masuk' dengan cara belajar seperti ini.
Sebagai alternatif, saya juga kadang meminta dia membaca sebuah materi, setelah itu saya minta dia menerangkan ulang dengan kalimat versi dia agar saya bisa mengetahui sejauh mana pemahaman kakak terhadap isi bacaan.
Setelah masuk SMP dua bulan yang lalu, sejauh ini saya belum menemui kondisi yang sama saat kakak harus belajar untuk ulangan. Kecuali pelajaran matematika yang mau tidak mau harus diterangkan ulang saat dia merasa belum paham. Mungkin kakak juga masih mencoba-coba metode belajar yang cocok untuknya di jenjang SMP ini.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Dia mengaku merasa lebih 'masuk' dengan cara belajar seperti ini.
Sebagai alternatif, saya juga kadang meminta dia membaca sebuah materi, setelah itu saya minta dia menerangkan ulang dengan kalimat versi dia agar saya bisa mengetahui sejauh mana pemahaman kakak terhadap isi bacaan.
Setelah masuk SMP dua bulan yang lalu, sejauh ini saya belum menemui kondisi yang sama saat kakak harus belajar untuk ulangan. Kecuali pelajaran matematika yang mau tidak mau harus diterangkan ulang saat dia merasa belum paham. Mungkin kakak juga masih mencoba-coba metode belajar yang cocok untuknya di jenjang SMP ini.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Sabtu, 09 September 2017
Day 1 - Level 4
Alhamdulillah...harus tetap semangat 🤗🤗🤗
Saya gagal menyelesaikan game level 3 😥 Baru sampai hari ke 6, ternyata untuk mengerjakan materi My Family My Team...belum bisa istiqomah untuk duduk bersama mengerjakan proyek keluarga. Tiap hari kami memang bertemu, tapi ya itu, untuk fokus duduk minimal bertiga kok ya sulit. Kalau tidak bicara ngalor ngidul yaaa yang satu kesana yang satu kemari 😌...
Intinyaaaa...gagal!
Hari ini sebetulnya sudah masuk hari ke 3, tapi saya baru mulai deh.
Sebenarnya pengamatan ini sudah lama saya lakukan. Apalagi kakak juga sudah pernah melakukan tes sidik jari saat SD dulu. Kalau menurut hasil analisis sih kakak itu yang dominan adalah tipe pembelajar...
Namun seperti saran fasilitator, sebaiknya kita tidak terpaku pada hasil ini. Justru inilah tantangannya. Mengamati dengan jeli seperti apa sih gaya kakak saat mendapatkan informasi penting atau belajar mempersiapkan ujian/ulangan di sekolahnya.
Menurut saya 4 hal inilah yang terlihat menonjol pada kakak.
1. Suka berbicara sendiri ketika menyimpan dan mengingat suatu informasi
2. Mengemukakan ide dengan ekspresi kata-kata/verbal
3. Banyak gambar atau ilustrasi di buku catatannya
4. Menyukai pelajaran yang berhubungan dengan praktik langsung
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Saya gagal menyelesaikan game level 3 😥 Baru sampai hari ke 6, ternyata untuk mengerjakan materi My Family My Team...belum bisa istiqomah untuk duduk bersama mengerjakan proyek keluarga. Tiap hari kami memang bertemu, tapi ya itu, untuk fokus duduk minimal bertiga kok ya sulit. Kalau tidak bicara ngalor ngidul yaaa yang satu kesana yang satu kemari 😌...
Intinyaaaa...gagal!
Hari ini sebetulnya sudah masuk hari ke 3, tapi saya baru mulai deh.
Sebenarnya pengamatan ini sudah lama saya lakukan. Apalagi kakak juga sudah pernah melakukan tes sidik jari saat SD dulu. Kalau menurut hasil analisis sih kakak itu yang dominan adalah tipe pembelajar...
Namun seperti saran fasilitator, sebaiknya kita tidak terpaku pada hasil ini. Justru inilah tantangannya. Mengamati dengan jeli seperti apa sih gaya kakak saat mendapatkan informasi penting atau belajar mempersiapkan ujian/ulangan di sekolahnya.
Menurut saya 4 hal inilah yang terlihat menonjol pada kakak.
1. Suka berbicara sendiri ketika menyimpan dan mengingat suatu informasi
2. Mengemukakan ide dengan ekspresi kata-kata/verbal
3. Banyak gambar atau ilustrasi di buku catatannya
4. Menyukai pelajaran yang berhubungan dengan praktik langsung
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Minggu, 20 Agustus 2017
Day 6
Weekend ini lumayan padat. Walaupun kami bersama-sama selalu, ternyata mencari waktu untuk membahas draft yang sudah dicetak belum berhasil.
Akhirnya diujung hari ini saya putuskan mencicil proses editing lembar pertama. Mudah-mudahan besok kami bisa membahasnya bersama untuk lembar-lembar berikutnya.
#Day6
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
Akhirnya diujung hari ini saya putuskan mencicil proses editing lembar pertama. Mudah-mudahan besok kami bisa membahasnya bersama untuk lembar-lembar berikutnya.
Cicilan editing lembar pertama oleh saya |
#Day6
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
Day 5
Day 4
Akhirnya kakak berhasil menyelesaikan tulisan di komputer. Selain sama-sama mengingat hal-hal yang mungkin terlewat, panduan perjalanan yang dibuat oleh papanya sebelum kami berangkat juga dirasa sangat membantu kami untuk menuliskan jurnal perjalanan ini.
Itinerary perjalanan kami |
#Day4
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
Itinerary perjalanan |
Day 3
Jarak antara hari kedua dan ketiga sangaatt jauh. Ternyata tidak mudah, tepatnya lebih ke masalah teknis. Dari kesepakatan awal, tepatnya kakak bertugas sebagai sekretaris. Sebetulnya saya hanya meminta dia menuliskan draft saja, ditulis tangan saja. Tapi sering atas dasar minatnya bekerja menggunakan komputer justru malah membuat pekerjaan menulis jadi tertunda. Hal ini karena selain hari Jumat 17.00 - Minggu 17.00 ia tidak boleh menggunakan komputer selain untuk tugas sekolah.
Akhirnya diputuskan saja lah untuk melanjutkan seleksi foto yang kira-kira bisa melengkapi jurnal perjalanan kami.
(Tidak ada foto😥)
#Day3
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
Sabtu, 12 Agustus 2017
Day 2
Hari ini kakak sudah tidak sabar lagi untuk mulai membuat jurnal menggunakan laptop. Niat awal tadinya saya mau minta tolong kakak memindahkan foto-foto perjalanan yang ada di hape saya ke laptop. Apalah daya karena kendala teknis, sinyal internet yang tidak bersahabat niat ini harus ditunda. Maklum, entah mengapa sejak awal digunakan hape saya tidak bisa terhubung dengan komputer bila menggunakan kabel data😥
Untungnya semua foto yang dijepret kakak menggunakan kamera digital sudah dipindahkan semua. Kakak memang mendapat tugas bagian dokumentasi foto dalam perjalanan liburan kami kemarin.
Akhirnya saya minta kakak menulis tangan saja catatan perjalanan hari kedua. Eh rupanya dia tidak sabar untuk segera berkreasi menggunakan laptop. Ya sudah, biar saja deh. Hitung-hitung ini hiburan kakak juga. Jumat jam 5 sore sampai Minggu jam 5 sore adalah waktu yang diijinkan sekolah untuk bisa berinteraksi dengan gadget. Selain itu kakak selama ini memang lumayan tertarik untuk mengulik-ulik sendiri aneka aplikasi yang membutuhkan kreativitas. Adik, belum ada keterlibatan langsung sih di hari kedua ini. Yang jelas dia semangat ikutan nimbrung kakaknya di depan laptop😁
#Day2
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
Untungnya semua foto yang dijepret kakak menggunakan kamera digital sudah dipindahkan semua. Kakak memang mendapat tugas bagian dokumentasi foto dalam perjalanan liburan kami kemarin.
Akhirnya saya minta kakak menulis tangan saja catatan perjalanan hari kedua. Eh rupanya dia tidak sabar untuk segera berkreasi menggunakan laptop. Ya sudah, biar saja deh. Hitung-hitung ini hiburan kakak juga. Jumat jam 5 sore sampai Minggu jam 5 sore adalah waktu yang diijinkan sekolah untuk bisa berinteraksi dengan gadget. Selain itu kakak selama ini memang lumayan tertarik untuk mengulik-ulik sendiri aneka aplikasi yang membutuhkan kreativitas. Adik, belum ada keterlibatan langsung sih di hari kedua ini. Yang jelas dia semangat ikutan nimbrung kakaknya di depan laptop😁
#Day2
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
Jumat, 11 Agustus 2017
Day 1
Kakak mulai mencicil draft catatan perjalanan |
Jujur saja, saat pertama kali membaca materi yang ditulis fasilitator, entah mengapa saya merasakan percik-percik apa yaaa...seneng-seneng deg degan gimana gitu😁 halah-halah...
"Pentingnya Meningkatkan Kecerdasan Anak Demi Kebahagiaan Hidup"
Tuh kaaan ada kata kunci kecerdasan dan kebahagiaan, jadi tahap pertama ya harus bahagia dulu laaah😍
Berikutnya saat membaca tantangan level ini. Kata kuncinya : family project. Sesuatu yang sudah satu tahun terakhir berseliweran di otak saya. Project based learning adalah istilah keren yang baru-baru ini saya dapatkan. Ternyata Family Project nampaknya lebih keren lagi.
Berharap kelak keluarga kami tidak sekedar mengalir begitu saja, apa adanya, atau sekedar melewati mild stone kehidupan yang sudah jamak. Belajar dari keluarga-keluarga yang memiliki berbagai prestasi hebat, saya berdoa dan berharap suami dan saya bisa berkolaborasi bersama anak-anak menciptakan ciri khas keluarga kami😄
# Hari Pertama - "Pemanasan, Pra Persiapan"
Yang terjadi adalah saya pribadi mencoba melakukan brainstorming sambil wira wiri urusan rumah. Berikut adalah beberapa tema yang terpikir:
🍎 Memilah mainan dan portofolio anak-anak
🍎 Setrika dan masukin baju (?)
🍎 Memilah sampah di rumah dan mendukung proses pemilahan sampah di apartemen kami
Biasanya setelah paksu mandi dan makan malam, sambil melepas lelah, kami berempat ngariung di kamar kami. Entah anak-anak bercanda bersama ayahnya atau ngobrol ngalor ngidul berbagai hal, termasuk urusan anak-anak.
Mungkin kalau diberi label, ini adalah family forum ngalor ngidul ya hehehe. Langsung saja saya membuka pembicaraan bersama paksu tentang pemilahan sampah dirumah sebagai proyek keluarga pertama kali. Setengah jalan membicarakan hal ini bersama kakak, tiba-tiba ayahnya teringat. Kakak sebetulnya masih punya 'utang' untuk membuat jurnal perjalanan liburan lebaran dan sekolah yang lalu. Kami berempat melakukan perjalanan darat menggunakan mobil ke Yogyakarta dan sekitarnya dengan total perjalanan selama satu minggu.
Adik sedang ikut mengingat urutan perjalanan |
Akhirnya diputuskan saja utang ini menjadi proyek keluarga kami kali ini.
💡 Judul : Pembuatan Jurnal Budiarjo's Road Trip 2017
💡 Waktu pelaksanaan : 10 Agustus - 10 September 2017
💡 Sasaran :
1. Mengingat kembali urutan perjalanan liburan bersama-sama
2. Mengambil hikmah penting yang ditemui dari berbagai peristiwa selama perjalanan
3. Membuat jurnal tidak hanya dalam bentuk softcopy, tapi juga hardcopy untuk dibagikan pada anggoa keluarga lain, seperti nenek kakek dan tante/om serta adik sepupu
💡 Sarana : catatan dan alat tulis, foto dokumentasi perjalanan, komputer
💡 Pelaksana
Penasehat, Evaluator : Papa
Daily reminder : Mama
Sekretaris : Kakak
Dekorasi : Adik
#Day1
#Level3
#MyTeamMyFamily
#KuliahBunSayIIP
Bunda Sayang
Ibu Profesional
IIP
Sabtu, 05 Agustus 2017
Aliran Rasa 2
Satu dua hal (sedikit sekali ya😂), sebetulnya sudah saya lakukan saat materi kedua bunda sayang, melatih kemandirian dimulai. Iya, dua anak laki-laki 12 dan 4 tahun kan seharusnya sudah mandiri.
Alasan mendasar kenapa saya sepertinya terlambat untuk beberapa hal lainnya, apa ya?
* 'Sayang' anak
* Ingin segalanya cepat beres.
Melatih anak melakukan sesuatunya sendiri itu kan membutuhkan waktu dan kesabaran yang lebih banyak. Bisa jadi saya belum setelaten itu😅
Apapun, menjalani materi demi materi kelas ini menyadarkan saya bahwa ini bukan tentang materi. Ini bukan tentang kelas, apalagi tentang tugas-tugasnya yang diberi istilah game atau tantangan 10 hari. Ini sebetulnya kebutuhan kita, yang memang berniat untuk memperbaiki kualitas diri sebagai perempuan, istri ataupun ibu😍
Kalaupun kepentok kendala teknis, saya rasa yang terberat lagi-lagi faktor internal. Kenapa? Ternyata ada kok teman-teman yang bisa konsisten melakukannya 10 hari berturut-turut tanpa jeda. Tapi bagi saya pribadi, prioritas utama saat ini adalah konsisten melatih kemandirian yang memang dituju.
Minimal cekatan membuat dokumentasi kegiatan untuk nantinya dikembangkan dalam bentuk tulisan, sesuai saran fasilitator 😊
#AliranRasa
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Alasan mendasar kenapa saya sepertinya terlambat untuk beberapa hal lainnya, apa ya?
* 'Sayang' anak
* Ingin segalanya cepat beres.
Melatih anak melakukan sesuatunya sendiri itu kan membutuhkan waktu dan kesabaran yang lebih banyak. Bisa jadi saya belum setelaten itu😅
Apapun, menjalani materi demi materi kelas ini menyadarkan saya bahwa ini bukan tentang materi. Ini bukan tentang kelas, apalagi tentang tugas-tugasnya yang diberi istilah game atau tantangan 10 hari. Ini sebetulnya kebutuhan kita, yang memang berniat untuk memperbaiki kualitas diri sebagai perempuan, istri ataupun ibu😍
Kalaupun kepentok kendala teknis, saya rasa yang terberat lagi-lagi faktor internal. Kenapa? Ternyata ada kok teman-teman yang bisa konsisten melakukannya 10 hari berturut-turut tanpa jeda. Tapi bagi saya pribadi, prioritas utama saat ini adalah konsisten melatih kemandirian yang memang dituju.
Minimal cekatan membuat dokumentasi kegiatan untuk nantinya dikembangkan dalam bentuk tulisan, sesuai saran fasilitator 😊
#AliranRasa
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Rabu, 26 Juli 2017
Persiapan Sekolah Adik
Belajar dari pengalaman bersama kakak, saya berharap adik bisa mulai dilatih kemandiriannya sejak dini. Saya tidak ingin menyesali yang sudah terjadi. Setiap anak kan punya sejarah masing-masing😁...
Suer deh, materi-materi di kelas bunda sayang ini sepertinya klik banget dengan apa yang memang sedang saya niatkan dan kerjakan untuk anak-anak. Untuk urusan persiapan sekolah, Alhamdulillah bab makan sendiri sudah mulai konsisten. Agar bersinergi dengan materi komprod, saya mengusahakan untuk terbiasa memberi pilihan bekal yang ingin dibawa adik (kalau kebetulan memang ada alternatif sih😏).
Setelah itu saya hanya meletakkan di meja botol minum dan tempat bekal. Adik harus memasukkan sendiri semua
perlengkapan itu ke dalam tasnya.
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Suer deh, materi-materi di kelas bunda sayang ini sepertinya klik banget dengan apa yang memang sedang saya niatkan dan kerjakan untuk anak-anak. Untuk urusan persiapan sekolah, Alhamdulillah bab makan sendiri sudah mulai konsisten. Agar bersinergi dengan materi komprod, saya mengusahakan untuk terbiasa memberi pilihan bekal yang ingin dibawa adik (kalau kebetulan memang ada alternatif sih😏).
Setelah itu saya hanya meletakkan di meja botol minum dan tempat bekal. Adik harus memasukkan sendiri semua
perlengkapan itu ke dalam tasnya.
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Dishwashing Time
Kalau urusan mencuci piringnya sendiri, Alhamdulillah kakak sudah cukup lama saya minta melakukannya. Yah, jujur saja kadang karena masih sering terburu-buru, tidak jarang saya menemukan piring atau alat makan yang kurang bersih. Kalau sudah begitu, biasanya saya cuci kembali sambil mengingatkan dan mengajarkan kembali tips mencuci alat makan, terutama bekas makanan berminyak.
Seiring masa masuk SMP, saya meminta kakak mencuci sendiri tempat bekal dan botol minumnya sendiri. Mudah-mudahan dengan membiasakannya mengurus barang-barangnya sendiri, Insya Allah kakak semakin mandiri dan bertanggungjawab terhadap properti pribadinya😉
Sebetulnya satu dua kali adik pun sudah mulai tertarik dan mencoba mencuci alat makannya sendiri begitu selesai. Saya memang sempat mengajarkannya di awal. Kendalanya sih tinggi tubuh, yang seharusnya bisa dikoreksi menggunakan bangku kayu, sayangnya saya belum punya. Khawatir kepeleset kalau menggunakan bangku plastik. Selain itu efek perbedaan tinggi biasanya berdampak pada baju yang ikut tersiram air cucian, ah kalau itu sih cukup tinggal mengganti pakaian saja😊
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Seiring masa masuk SMP, saya meminta kakak mencuci sendiri tempat bekal dan botol minumnya sendiri. Mudah-mudahan dengan membiasakannya mengurus barang-barangnya sendiri, Insya Allah kakak semakin mandiri dan bertanggungjawab terhadap properti pribadinya😉
Sebetulnya satu dua kali adik pun sudah mulai tertarik dan mencoba mencuci alat makannya sendiri begitu selesai. Saya memang sempat mengajarkannya di awal. Kendalanya sih tinggi tubuh, yang seharusnya bisa dikoreksi menggunakan bangku kayu, sayangnya saya belum punya. Khawatir kepeleset kalau menggunakan bangku plastik. Selain itu efek perbedaan tinggi biasanya berdampak pada baju yang ikut tersiram air cucian, ah kalau itu sih cukup tinggal mengganti pakaian saja😊
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Senin, 24 Juli 2017
Masih Urusan Baju
Bagian ini juga sudah mulai saya lakukan sejak sekitar 3 bulan terakhir lah. Sejak tidak menggunakan ART, saya tidak membiasakan diri untuk menyetrika seluruh baju yang sudah dicuci, apalagi baju rumah sehari-hari. Prinsip saya sih yang penting baju sudah bersih. Biasanya sebelum dilipat rapi saya hanya mengibas-ibaskan saja sih, siapa tahu ada debu atau binatang kecil. Baju yang menurut saya memang harus disetrika paling baju kerja suami dan seragam anak-anak.
Untuk melibatkan kakak, saya selalu meminta ia membantu memilih, melipat dan memasukkan ke lemari seluruh baju miliknya. Begitu pula bagian melepaskan penggantung dari baju-baju yang sudah kering adalah tugas kakak.
Untuk melibatkan adik, saya mencoba meminta dia memilih dan memisahkan baju-baju miliknya. Atau kadang memasukkan baju yang sudah dilipat ke lemari miliknya. Yah, namanya anak 4 tahun, masih tergantung mood sih. Tapi Alhamdulillah sejauh ini sih dia jarang menolak, kecuali memang sedang melakukan hal-hal yang sangat menarik perhatiannya.
#Level2
#BunSayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Minggu, 23 Juli 2017
Laundry Time!
Mengenalkan dunia cuci mencuci pada anak-anak memang sudah jadi bagian dari rencana kurikulum dirumah. Kebetulan sampai saat ini kami tidak menggunakan mesin cuci. Belum ada tempatnya hehehe.
Sebetulnya sejak kelas 6 saya sudah berniat untuk mulai membiasakan kakak mencuci pakaiannya sendiri. Ternyata atas alasan sibuk persiapan ujiannya, saya belum konsisten melakukannya ehmmm... #penyakitmalesribet😂
Lagi-lagi untuk menyemangati kami semua, saya menjadikan momen masuk SMP sebagai awal melatih beberapa keterampilan sehari-hari pada kakak. Tahap awal, saya minta kakak mencuci sendiri seluruh seragam barunya. Mencuci menggunakan mesin relatif mudah, yang tidak mudah adalah menjelaskan prinsip mencuci baju itu sendiri kan 😉...
Rencananya kami sepakat urusan seragam sekolah hingga pakaian dalam akan menjadi tanggungjawab kakak. Mau tidak mau agar baju bisa kering pada waktunya, maka baju seragam dan seluruh kelengkapannya, baju dalam hingga kaos kaki harus dicuci setiap pulang sekolah.
#BunsayIIP
#Level2
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Sabtu, 22 Juli 2017
Bersih, Aman dan Nyaman
Alhamdulillah, untuk urusan BAK adik sudah lumayan terlatih. Membersihkan, membanjur hingga cuci tangan sudah bisa dilakukan sendiri.
Kondisi kamar mandi kami sangat sempit, dan posisi kran air tepat didepan pintu. Efeknya saat membuka kran, baik untuk cuci tangan atau berwudhu dan tidak menutup pintu, lantai luar akan basah terkena percikan air.
Namanya anak kecil, biasanya adik tergoda untuk bermain air saat di kamar mandi. Begitu pula kemarin. Saat keluar dari kamar mandi, adik lapor kalau lantai di depan kamar mandi agak basah karena kecipratan air. Saya sering mengulangi penjelasan, kalau lantai basah maka akan membahayakan diri kita atau orang lain. Saya pun meminta dia mengelap air menggunakan keset saja. Alhamdulillah, dia langsung paham sih.
Hal lain yang masih sering diulang adalah lupa membuang bungkus makanan, roti misalnya. Biasanya karena reflek saya langsung memungut dan membuangnya ke tempat sampah. Tapi akhir-akhir ini saya belajar menahan diri dan meminta siapapun, baik kakak atau adik untuk membiasakan langsung membuang pembungkus makanan ke tempatnya.
Melatih kemandirian itu erat sekali kaitannya kemampuan menahan diri untuk tidak melakukan segalanya, apalagi mengambil alih hal-hal yang seharusnya memang sudah bisa dilakukan oleh anak-anak😁
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Kondisi kamar mandi kami sangat sempit, dan posisi kran air tepat didepan pintu. Efeknya saat membuka kran, baik untuk cuci tangan atau berwudhu dan tidak menutup pintu, lantai luar akan basah terkena percikan air.
Namanya anak kecil, biasanya adik tergoda untuk bermain air saat di kamar mandi. Begitu pula kemarin. Saat keluar dari kamar mandi, adik lapor kalau lantai di depan kamar mandi agak basah karena kecipratan air. Saya sering mengulangi penjelasan, kalau lantai basah maka akan membahayakan diri kita atau orang lain. Saya pun meminta dia mengelap air menggunakan keset saja. Alhamdulillah, dia langsung paham sih.
Belajar bertanggungjawab membersihkan lantai nih😉 |
Hal lain yang masih sering diulang adalah lupa membuang bungkus makanan, roti misalnya. Biasanya karena reflek saya langsung memungut dan membuangnya ke tempat sampah. Tapi akhir-akhir ini saya belajar menahan diri dan meminta siapapun, baik kakak atau adik untuk membiasakan langsung membuang pembungkus makanan ke tempatnya.
Melatih kemandirian itu erat sekali kaitannya kemampuan menahan diri untuk tidak melakukan segalanya, apalagi mengambil alih hal-hal yang seharusnya memang sudah bisa dilakukan oleh anak-anak😁
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Jumat, 21 Juli 2017
Adik Sudah Besar
Aduh, dua hari yang lalu saya ketiduran lagi😪, lupa menulis laporan. Tadi malam saat mau upload di blog internet tiba-tiba tidak bersahabat😒...
Walaupun lupa lapor, insya Allah game sih tetap berlangsung dan saya sungguh-sungguh memaksimalkan game level 2 lho #bukanmembeladiri hehehe...
Maksudnya memaksimalkan, kebetulan momennya bersamaan dengan hari-hari awal adik masuk TK. Saya rasa kebiasaan menyuap adik saat makan sudah harus berhenti. Well...mungkin bagi beberapa orang usia 4 tahun sih sudah tidak ada judul makan disuap. Tapi...jujur saja, alasan mendasar saya sih agak malas ribet, irit waktu.
Alhamdulillah, evaluasi sampai hari ini, saya sama sekali berhasil menahan diri untuk tidak menyuap🙌. Pagi hari memang terasa lebih berat, tapi bisa kok ternyata. Kuncinya manajemen waktu memang harus maksimal. Se'lambat' apapun prosesnya, kalau sudah mengalokasikan waktu dengan tepat, seharusnya tetap bisa berangkat sekolah dengan tenang.
Malam ini, sebagai variasi saya menawarkan alternatif makan malam roti dan dia setuju 😉
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Walaupun lupa lapor, insya Allah game sih tetap berlangsung dan saya sungguh-sungguh memaksimalkan game level 2 lho #bukanmembeladiri hehehe...
Maksudnya memaksimalkan, kebetulan momennya bersamaan dengan hari-hari awal adik masuk TK. Saya rasa kebiasaan menyuap adik saat makan sudah harus berhenti. Well...mungkin bagi beberapa orang usia 4 tahun sih sudah tidak ada judul makan disuap. Tapi...jujur saja, alasan mendasar saya sih agak malas ribet, irit waktu.
Alhamdulillah, evaluasi sampai hari ini, saya sama sekali berhasil menahan diri untuk tidak menyuap🙌. Pagi hari memang terasa lebih berat, tapi bisa kok ternyata. Kuncinya manajemen waktu memang harus maksimal. Se'lambat' apapun prosesnya, kalau sudah mengalokasikan waktu dengan tepat, seharusnya tetap bisa berangkat sekolah dengan tenang.
Malam ini, sebagai variasi saya menawarkan alternatif makan malam roti dan dia setuju 😉
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Selasa, 18 Juli 2017
Ini Tantangannya!
Hari ini hari pertama adik masuk sekolah TK. Membangunkan adik lebih pagi, lancar. Mandi segera, oke lah. Waktunya makan, ini dia😌
Sengaja saya memulai proses sarapan jam 7. Dengan perhitungan maksimal jam 7.30 sudah bisa turun. Saya paling tidak suka kalau harus berangkat sekolah dalam keadaan terburu-buru. Bukan apa-apa, yang ada jelas senewen dan bisa-bisa niat baik pergi sekolah di pagi hari jadi terasa tidak indah dan menyenangkan karena takut terlambat.
Ternyataaa...mengkondisikan anak 4 tahun untuk mulai persiapan sekolah itu butuh kesabaran ya. Mungkin saya sudah agak lupa bagaimana rasanya saat menjalani ini bersama kakak 8 tahun yang lalu😝 Sepertinya dengan aktivitas dibangunkan lebih pagi, adik belum on sepenuhnya. Mau sih duduk sendiri di meja makan. Tapi ya itu, masih banyak bengongnya. Masih tetap sih saya yang harus memasukkan makanan ke sendok, tapi adik sendiri yang memasukkan ke mulut. Belum 100% makan sendiri ya judulnya...🙄
#Level2
#BunSayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Minggu, 16 Juli 2017
Weekend.. Oh Weekend
Sebetulnya hari ini dan kemarin, proyek pelatihan makan sendiri masih berlangsung. Tapi...ternyata weekend itu punya 'godaan' tersendiri lho...😌
Kemarin - Sabtu
Dari 3 kali waktu makan, Alhamdulillah pagi dan menjelang siang judulnya lancar. Berhubung kemarin adalah jadwal berkunjung ke rumah nenek kakeknya, ditambah sebuah agenda kegiatan yang mendadak, makan sore dan malam terpaksa melanggar komitmen. Saat makan sore, adik berada dalam perjalanan yang lumayan jauh bersama sepupuya. Akhirnya untuk mengganjal perut para bocah yang mendadak lapar (untungnya saya sudah membawa nasi lauk lengkap deh😬), sang tante yang duduk di bagian tengah mobil pun melakukan penyuapan massal pada dua anak kecil yang duduk dibagian belakang mobil. Kebayang gak nih? Hehehe...
Setibanya dirumah nenek kakek, sebagai antisipasi adik khawatir keburu tidur sebelum sampai rumah, mbak art yang cekatan pun berinisiatif kembali menyuap adik seperlunya. Habis gimana ya? Ndilalahnya saya dan papanya masih harus menyelesaikan urusan yang sifatnya darurat. Kalau harus menemani dengan telaten, khawatir terlalu lama, padahal hari semakin larut. Kehadiran para sepupu dan faktor letih, nampaknya agak mengganggu minat makan sendiri, tawaran menyuap adikpun saya (terpaksa dengan senang hati) saya terima.
Hari ini - Minggu
Sarapan lancar jaya, nasgor gitu lho, bahkan adik sempat mengambil sendiri tambahan nasgor yang memang saya hidangkan di meja makan.
Makan siang, wah ga-tot! Lagi-lagi kami mendadak harus menghadiri sebuah undangan walimah. Jumlah tamu yang lumayan padat dan tidak adanya meja membuat saya memutuskan untuk menyuap adik saja, ups! Jalan pintas, alasan yang diada-adakan😔
Alhamdulillah makan malam berlangsung lumayan baik. Kali ini ditemani papanya seraya berkali-kali mengingatkan adik yang kadang terdistraksi sesuatu. Maklum, saya sedang jadi petugas laundry😁
Gak ada gambar deh😯
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Kemarin - Sabtu
Dari 3 kali waktu makan, Alhamdulillah pagi dan menjelang siang judulnya lancar. Berhubung kemarin adalah jadwal berkunjung ke rumah nenek kakeknya, ditambah sebuah agenda kegiatan yang mendadak, makan sore dan malam terpaksa melanggar komitmen. Saat makan sore, adik berada dalam perjalanan yang lumayan jauh bersama sepupuya. Akhirnya untuk mengganjal perut para bocah yang mendadak lapar (untungnya saya sudah membawa nasi lauk lengkap deh😬), sang tante yang duduk di bagian tengah mobil pun melakukan penyuapan massal pada dua anak kecil yang duduk dibagian belakang mobil. Kebayang gak nih? Hehehe...
Setibanya dirumah nenek kakek, sebagai antisipasi adik khawatir keburu tidur sebelum sampai rumah, mbak art yang cekatan pun berinisiatif kembali menyuap adik seperlunya. Habis gimana ya? Ndilalahnya saya dan papanya masih harus menyelesaikan urusan yang sifatnya darurat. Kalau harus menemani dengan telaten, khawatir terlalu lama, padahal hari semakin larut. Kehadiran para sepupu dan faktor letih, nampaknya agak mengganggu minat makan sendiri, tawaran menyuap adikpun saya (terpaksa dengan senang hati) saya terima.
Hari ini - Minggu
Sarapan lancar jaya, nasgor gitu lho, bahkan adik sempat mengambil sendiri tambahan nasgor yang memang saya hidangkan di meja makan.
Makan siang, wah ga-tot! Lagi-lagi kami mendadak harus menghadiri sebuah undangan walimah. Jumlah tamu yang lumayan padat dan tidak adanya meja membuat saya memutuskan untuk menyuap adik saja, ups! Jalan pintas, alasan yang diada-adakan😔
Alhamdulillah makan malam berlangsung lumayan baik. Kali ini ditemani papanya seraya berkali-kali mengingatkan adik yang kadang terdistraksi sesuatu. Maklum, saya sedang jadi petugas laundry😁
Gak ada gambar deh😯
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Sabtu, 15 Juli 2017
Saat Makan, Saat Menyenangkan🙄
Ketiduraaaan😪... Saya benar-benar lupa membuat tulisan hari kedua. Padahal proyek pelatihan sendiri sebetulnya masih saya lakukan kemarin. Ya sudahlah, mudah-mudahan hari ini saya tidak lalai lagi😒
Melatih kemandirian adik sebetulnya sama juga melatih diri saya untuk konsisten tidak langsung mengambil alih kegiatan adik. Alhamdulillah, kemarin adalah hari kedua dimana semua jadwal makan, pagi, siang dan sore adik sama sekali tidak disuapin.
Pada saat makan siang, saya coba memberi variasi pindah area makan. Kali ini di kamar, hehehe...maklum rumahnya tipe 4L, lu lagi lu lagi. Kebetulan kemarin saya kasur di kamar saya sedang diangkat dulu, efeknya adik punya area bermain baru, di atas dipan, senang sekali dia bermain disana. Karena sudah masuk waktu makan, saya tawarkan saja untuk sekalian makan. Ya, masih tetap dibantu memotong lauk lebih kecil dan menyiapkan di sendok, tapi sisanya dia sendiri yang melakukannya.
Catatan penting: saya masih harus super bawel ternyata untuk mengingatkan adik menyelesaikan makannya. "De, dimakan, de, fokus, de duduk yang baik, habiskan makanannya dulu, nanti kalau sudah boleh main lagi..."
Mendengar jawabannya kadang lucu juga, "Iya ibu, aku akan makan...😅"
Ganti suasana, makan diatas dipan |
Saat makan malam, karena ada lauk kornet telur, sayur sawi hijau yang biasanya masih dilirik sebelah matapun dilahap dengan ikhlas hahaha, tanpa campur tangan saya banyak-banyak. Hanya minta tolong dipotongkan sayurannya. Proses makanpun berlangsung dengan cepat. Tidak sampai setengah jam! Saya memang masih menemani disebelahnya, tapi saya bisa
menyambi menjahit deh😁
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Kamis, 13 Juli 2017
Makan Yok!
Alhamdulillah, sudah masuk materi 2 kelas Bunda Sayang. Melatih Kemandirian Anak. Wah, kalau sudah bicara kemandirian anak, rasanya seneng-seneng gemes gitu deh.
Menggemaskan kadang geregetan, paling parah ya kebawa emosi, saat berjibaku melatih kemandirian anak...😰
Menyenangkan sekali saat mereka sudah menguasai sebuah keahlian..
🙌😍
Iyalah, seolah-olah kita memperoleh lagi 'tambahan waktu' yang selama ini digunakan untuk membantu mereka yang masih kesulitan melakukan aktivitas pribadi sehari-hari. Mulai dari makan, mandi, berpakaian hingga kegiatan lain yang lebih kompleks.
Untuk game kali ini, saya mencoba bermain bersama adik yang insya Allah hari Senin depan mulai masuk TK.
Sebetulnya kemandirian ini sudah mulai saya latih sejak 6 bulan terakhir kira-kira. Tapi tetap saja, kadang kalau sedang kurang sabar, ujung-ujungnya saya ambil alih deh. Iya, urusan makan sendiri hehehe.
Kalau lauknya 'klik' semacam nasi goreng atau mie kuah, apalagi makanan restoran favorit dan dalam kondisi lapar berat, cukup menyediakan makanan dan adik akan menghabiskan dengan ikhlas dan semangat😁, seperti tadi pagi. Tidak sampai setengah jam, kira-kira 1,5 porsi mi kuah pun diselesaikan tanpa campur tangan saya sedikitpun.
Urusan makan siang dan makan malam, agak tersendat. Biasanya tantangannya adalah adik masih ogah-ogahan memasukkan nasi/lauk ke sendok. Kalau sudah begini, dia meminta saya menyiapkan sendok yang sudah terisi makanan dan dia sendiri yang akan memasukkan ke mulutnya😌
Supaya semangat ditemani kakak ya |
Sejauh ini kesimpulan saya memang harus telaten menemani adik agar menyelesaikan makannya sendiri. Kadang kalau dirasa sulit, sesekali berdiri dari kursinya, ya harus sering diingatkan sih.
Saking semangatnya, ups.. sampe berdiri deh, duduk lagi ya de😉 |
Menemani adik berlatih makan sendiri dengan baik, artinya saya harus menyiapkan alokasi waktu dan konsentrasi penuh. Atau kalau memang dikondisikan makan bersama, kami harus sabar menunggu sampai ia menyelesaikan tugasnya, walaupun makanan kami sudah habis.
#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
Langganan:
Postingan (Atom)