Kamis, 21 Juli 2016

Nyampah Di Rumah (2)




     Akhirnya ini memasuki hari kedua proses beres-beres besar, mmm tidak sebesar itu juga sebenarnya. Kemarin saya berhasil menghibahkan sekitar satu gerobak mini milik Mr G, bungkusan pakaian, dewasa, anak, bayi, jilbab yang statusnya sudah pensiun tapi masih layak pakai. Selain itu satu buah keresek jumbo berisi barang peninggalan para mantan asisten rumah tangga juga berhasil dikeluarkan dari lemari. Efeknya saya memiliki satu area penyimpanan tertutup baru di belakang, lumayan.
     Tadi saya sukses merapikan meja belajar mas sulung. Is it really still my job to do this thing? Sepertinya sang pemilik pun belum terlalu perduli dengan kebersihan dan kerapihannya.  Kata suami saya, meja belajar kayu-kuno dan sangat berat ini-peninggalan almarhumah eyang putri saya ini lebih pantas disebut area penyimpanan daripada meja belajar. Mas sulung pun bisa dibisa sangat jarang belajar di meja ini, kenapa ya?
     Kemarin saya sempat mengalami rasa 'buntu otak' untuk sesaat. Bingung harus mulai darimana, tapi pikiran saya sudah memberi instruksi untuk segera mulai proses ini. Akibatnya malah sempat merasa hoream ngapa-ngapain. 
Alhamdulillah, ba'da Ashar akhirnya saya seperti mendapat titik terang harus mulai darimana. Pekerjaan yang dilakukan selama sekitar 3 jam, bermain dengan debu, sempat membuat tepar dimalam harinya, asli tepar! Mungkin karena bersamaan dengan hidung yang terasa mulai pengar seperti gejala flu.
     Ternyata begitu kegiatan ini dimulai, otak seperti otomatis berpikir dan berpikir terus menerus urusan beres-beres rumah. Saat ingin istirahat seolah-olah berpikir berikutnya beresin A, terus B, yang C harus begini begitu...Cape sih, tapi setelah melihat hasilnya, ya agak terobati lah, rumah terasa lebih lega karena barang-barang lumayan berkurang. Semoga berkurang juga tempat nangkring para debu dirumah ini.
www.hippoquotes.com


# (status utang day 21) - 29 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar