Akhirnya ini memasuki hari kedua proses beres-beres besar, mmm tidak
sebesar itu juga sebenarnya. Kemarin saya berhasil menghibahkan sekitar satu
gerobak mini milik Mr G, bungkusan pakaian, dewasa, anak, bayi, jilbab yang
statusnya sudah pensiun tapi masih layak pakai. Selain itu satu buah keresek
jumbo berisi barang peninggalan para mantan asisten rumah tangga juga berhasil
dikeluarkan dari lemari. Efeknya saya memiliki satu area penyimpanan tertutup
baru di belakang, lumayan.
Tadi saya sukses merapikan meja belajar mas sulung. Is it really
still my job to do this thing? Sepertinya sang pemilik pun belum terlalu perduli dengan kebersihan dan kerapihannya. Kata
suami saya, meja belajar kayu-kuno dan sangat berat ini-peninggalan almarhumah
eyang putri saya ini lebih pantas disebut area penyimpanan daripada meja
belajar. Mas sulung pun bisa dibisa sangat jarang belajar di meja ini, kenapa ya?
Kemarin saya sempat mengalami rasa 'buntu otak' untuk sesaat. Bingung
harus mulai darimana, tapi pikiran saya sudah memberi instruksi untuk segera
mulai proses ini. Akibatnya malah sempat merasa hoream ngapa-ngapain.
Alhamdulillah, ba'da Ashar akhirnya saya seperti mendapat titik terang
harus mulai darimana. Pekerjaan yang dilakukan selama sekitar 3 jam, bermain
dengan debu, sempat membuat tepar dimalam harinya, asli tepar! Mungkin karena
bersamaan dengan hidung yang terasa mulai pengar seperti gejala flu.
Ternyata begitu kegiatan ini dimulai, otak seperti otomatis berpikir dan
berpikir terus menerus urusan beres-beres rumah. Saat ingin istirahat
seolah-olah berpikir berikutnya beresin A, terus B, yang C harus begini
begitu...Cape sih, tapi setelah melihat hasilnya, ya agak terobati lah, rumah
terasa lebih lega karena barang-barang lumayan berkurang. Semoga berkurang juga
tempat nangkring para debu dirumah ini.
www.hippoquotes.com |
# (status utang day 21) - 29 April 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar