Sabtu, 23 Juli 2016

(Masih) Urusan Nyampah Di Rumah



  
     Perlahan-lahan urusan bebersih rumah mulai terlihat hasilnya. Sampai tadi pagi saya masih asyik bermain dengan debu dan kotoran. Sejak awal niat bebersih besar-besaran saya sudah memberi perintah pada otak ada beberapa 'aturan main' pada kegiatan ini :
1. Dilarang membeli wadah, container plastik dan barang-barang apapun untuk alasan penyimpanan
2. Wajib menggunakan area penyimpanan skala apapun yang bersifat existing alias memang sudah ada dirumah
3. Dilarang mengeluarkan apalagi membuang barang-barang 'bersejarah' yang ada dirumah ini - dan bukan milik saya pastinya
4. Terkait aturan nomor 2, berarti kalau saya membutuhkan container maka penghuni lama harus dikeluarkan dahulu, bisa dibuang kalau memang sudah rusak atau dihibahkan saja
5. Saya harus menemukan tata letak alias lay out ruang yang seminimalis mungkin
6. Prinsip utama : setiap barang harus mempunyai status yang jelas (manfaatnya apa) dan pemilik yang jelas serta tidak ada barang yang tidak punya tempat, semua harus punya 'rumah' masing-masing.
setiap benda PASTI punya komunitas dan habitat masing-masing

7. Jangan menunda-nunda mengembalikan barang tercecer ke rumah masing-masing
     Buku, kertas, printilan yang statusnya abu-abu sering menjadi bibit timbunan baru bila tidak segera diberi status yang jelas. Hehehe, saya sedang belajar terus mengambil hikmah baik dan penting dari kedua bude saya. Sejak dulu rumah mereka selalu terlihat nyaman dan rapi. Padahal kalau dilihat jumlah barang juga banyak, tapi kok rasanya tetap nyaman ya? Sampai-sampai saya berkata pada mas sulung "Kalau mbah Y tinggal di rumah ini mas, bisa-bisa rumah kita jauh lebih rapi daripada sekarang ya :P"
     Masih ada beberapa sisa pekerjaan tapi sudah lebih ringan, mudah-mudahan flu ini juga ikut berkurang seiring berkurangnya interaksi dengan Mr. Dust.

gambar diambil dari moje-pandemonium.blogspot.com

# (uut ) day 23- 2 Mei 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar