Cerita Mombi

Tadi malam adik lagi-lagi minta cerita tentang Thomas. Berhubung stok cerita Thomas diotak terbatas, saya coba alihkan pada tokoh lain. Karena dia pernah membaca majalah Bobo dan Mombi, dia memutuskan memilih 'Mombi'. Sebenarnya, saya hanya menggunakan nama Mombi saja sih sebagai tokoh cerita, sisanya ya saya memutar otak mencari temanya.

Ini kisah tentang Mombi dan temannya yang bernama Dudu. Inspirasi berasal dari peraturan jajan di SD kakak dulu. Dudu adalah anak yang senang jajan. Setiap hari ia pasti membawa uang jajan. Padahal peraturan disekolah hanya membolehkan siswa jajan setiap hari Jumat dengan jumlah tertentu. Hari itu, setelah jam istirahat selesai, Dudu mengeluh sakit perut dikelas. Mombi pun menghampiri dan bertanya. Ternyata saat istirahat ia jajan terlalu banyak dan terlalu pedas. Akhirnya Dudu pun dibawa ke UKS dan bertemu guru.

Dialog yang saya buat antara Dudu, Mombi dan gurunya saya buat sesederhana mungkin, dan berharap adik bisa langsung menangkap pesan didalam cerita ini. Sebenarnya saya masih penasaran karena belum bisa membuat dongeng yang sangat imanjinatif, sebagaimana dongeng anak-anak pada umumnya🤔

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Jangan Jadi Penakut

Akhirnya kali ini saya mencoba me-retell cerita berdasarkan permintaan adik, 'Thomas jaman dulu'. Kebetulan adik memang tidak terlalu lama menikmati serial Thomas and Friends sebagaimana kakak waktu masih kecil. Namun ia kadang masih bermain dengan beberapa mainan Thomas yang ada.

Saya memilih salah satu judul yang kebetulan cukup mengesankan juga bagi saya. Ini cerita tentang bagaimana Thomas berusaha menghadapi kondisi yang dianggap 'menakutkan' oleh teman-temannya. Thomas harus melewati sebuah daerah yang dianggap memiliki mitos sebagai daerah menakutkan karena kejadian-kejadian yang ditemui kereta-kereta lain. Thomas pun memberanikan diri untuk melanjutkan perjalanannya. Setelah perlahan-lahan melewati daerah tersebut, satu persatu misteri pun terungkap. Ternyata di daerah tersebut ada area camping. Asap-asap yang kerap kali terlihat dalam kegelapan, juga suara-suara 'aneh' ternyata berasal dari api unggun yang dinyalakan serta suara orang-orang yang sedang camping tersebut. Begitu pula saat terlihat cahaya berkelap kelip dari langit. Setelah didekati ternyata itu adalah Harold, sahabat Thomas yang berupa helikopter sedang patroli di malam hari.

Pesan yang ingin saya sampaikan adalah, janganlah jadi seorang penakut. Karena kita adalah manusia, kita harus membiasakan diri berdoa kepada Allah  untuk meminta perlindungan dari hal-hal yang membuat kita takut. Selain itu kita juga sebaiknya tidak mudah merasa takut, apalagi pada hal-hal yang belum pasti. Semoga adik paham ya😁.


#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Tentang Puasa Ramadhan

Kali ini saya mencoba menyampaikan arti puasa Ramadhan pada adik.

Sebenarnya kalau dipikir-pikir tidak terlalu maksimal sih eksplorasi ceritanya🤔. Saya hanya menjelaskan arti puasa Ramadhan dan berbuka puasa dalam format sebuah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, bunda dan Abdul, anak mereka yang berusia 5 tahun. Respon adik, dia merasa Abdul itu, ya analogi dirinya sendiri😁...

Saya memang berusaha mencari cara agar dongeng ini bisa dilakukan secara rutin, mengingat batas waktu pelaksanaan game makin dekat😔. Satu-satunya cara ya saya harus menentukan tema cerita di awal, untuk beberapa hari ke depan. Sama sebagaimana saat kita memiliki 'deadline' membuat tulisan dengan tema-tema tertentu, mengingat spontanitas masih belum bersahabat dengan saya🙄.


#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

It's Not That Bad!

Hari ke dua.
Saya masih merasa kesulitan untuk memulai sebuah dongeng. Spontanitas belum muncul. Akhirnya saya coba mengawali dengan kalimat "Pada suatu hari, ada seorang anak bernama...".

Ini kisah seorang anak yang bernama Abi. Ia mempunyai kakak bernama Aba dan adik bernama Abu. Abi mempunyai kebiasaan kurang baik, yaitu senang sekali bersembunyi dan tiba-tiba muncul sambil mengagetkan, terutama mengagetkan orang yang sedang mencarinya.

Pada suatu hari, Abi pulang sekolah mendapati rumahnya tampak sepi. Tidak ada seorang pun yang ia temui, ayah, ibu maupun kakak dan adiknya. Pintu rumah tidak terkunci. (Saya mencoba memberi efek intonasi suara menegangkan😱 dan adik terlihat agak sedikit ikut tegang, yes!). Setibanya di dapur, tiba-tiba "Dorrr!!!..". Abi nyaris melompat dalam ketakutannya. Ternyata seluruh anggota keluarganya berniat memberi pelajaran pada Abi, bagaimana rasanya mendapat perlakuan yang selama ini sering ia lakukan pada orang lain.

Abi hampir saja menangis saking kagetnya. Kedua orangtuanya pun mengingatkan agar ia tidak mengulangi kebiasaan buruknya itu karena memang efeknya tidak baik dan tidak menyenangkan.

Selesai.

Adik sudah bisa menangkap sedikit pesan yang ingin saya sampaikan dalam cerita ini. Adapun kisah saat Abi pulang sekolah mendapati rumahnya kosong, terinspirasi dari salah satu episode kejutan ulang tahun serial Ipin Upin, spontan sih😌.


#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Mari Mendongeng

Tanggal 19 April adalah waktu dimulainya game level 10, dongeng. Jujur saja ya, awalnya saya merasa underestimate pada diri sendiri, alias sudah merasa kalah duluan sama materi ini. Inilah saatnya saya memaksimalkan kreativitas diri sendiri, can I?

Akhirnya baru tadi malam saya 'memberanikan diri'. Saat mengeloni anak-anak, saya lemparkan kesempatan mendongeng pada paksu, berharap saya 'bebas tugas'. Ternyata yang ada setelah dia menyampaikan dongeng versinya, berlanjut pada kedua anak kami dan terakhir mereka juga menuntut saya menyampaikan dongeng versi saya🙄.

Intinya tadi malam saya bercerita tentang sebuah negeri yang mempunyai pohon yang buahnya adalah makanan-makanan enak seperti coklat, es krim, permen dan sejenisnya. Pohon-pohon ini berbuah setiap enam bulan sekali. Awalnya para penduduk merasa bahagia karena mereka mendapat kesempatan menikmati makanan menyenangkan dengan cara yang mudah, cukup dipetik dari pohonnya.

Namun lama-kelamaan mereka mulai merasa kewalahan karena banyak penduduk, terutama anak-anak yang sakit gigi saat masa panen. Hingga akhirnya tibalah masa dimana buah-buahan ini tidak ada yang memetik dan akhirnya rusak. Puncaknya, pohon-pohon itu mulai berhenti berbuah. Tetapi ternyata penduduk tidak menyesali hal ini. Bila mereka ingin memakan makanan semacam ini, mereka cukup berkunjung ke negeri tetangga yang menyediakan makanan enak-enak tersebut.

Sebetulnya pelajaran yang ingin disampaikan adalah, kadang sesuatu yang berlebihan dan mudah itu ternyata belum tentu berakibat baik. Selain itu segala sesuatu yang ingin dicapai juga sebaiknya harus diupayakan dengan perjuangan.

Hahaha...pikir-pikir jalan ceritanya masih ngasal banget😌, dan saya juga tidak tahu apakah mereka bisa menangkap pesan yang ingin disampaikan atau tidak. Well at least saya sudah memberanikan diri 'ngarang'. Hari ini dicoba lebih baik lagi

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Aliran Rasa

Salah baca.
Gak submit deh.

Saya suka materi kreativitas ini. Membuka cara pandang saya terhadap aktivitas yang dipilih anak-anak, terutama adik yang saat ini berusia 5 tahun. Bagaimana saya harus menyikapi dan menanggapi sekaligus menahan diri untuk tidak sok tahu memberi arahan yang alih-alih membuat kreativitas anak-anak jadi melempem.

🚵🚵🚵🙌🙌🙌💓💓💓💥💥💥

Belajar PKN

Cerita hari ke 10 ini lumayan menantang bagi saya. Setelah dua hari berturut-turut dicolek migren, dan saat ingin beristirahat lagi, adik minta belajar😍, tidak tanggung-tanggung, pelajaran PKN !

Beginilah efek punya anak berjarak 8 tahun, sang kakak sudah SMP. Adik selalu ingin melakukan dan mempelajari bidang-bidang yang sama dengan kakaknya.

Kali ini saya harus kreatif. Dan inilah pelajaran PKN versi saya untuk anak TK A😁

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Masih Tentang Pesawat

Sepertinya akhir-akhir ini adik memang cukup tertarik dengan bentuk pesawat. Beberapa kali saya mendapati adik menggambar ataupun membuat mainan pesawat dalam berbagai versi.

Kali ini, masih terinspirasi dari acara Art Attack, tiba-tiba ia ingin membuat pesawat dengan bahan dasar kertas, menggunakan kertas koran, lem cair, air dan cat air.

Dan inilah hasilnya. Nampaknya koran digunakan sebagai bahan pembuat volume, agar lebih tampak bentuk 3 dimensinya. Koran ini disobek-sobek terlebih dulu, lalu dimasukkan ke dalam  wadah yang berisi lem fox cair yang sudah dicampur air. Setelah direndam sesaat, ia pun mulai menempelkan potongan-potogan kertas koran dan diakhiri dengan mewarnainya. Setelah itu dikeringkan.

Semua proses dilakukan atas inisiatifnya sendiri. Satu-satunya saran yang saya berikan adalah agar ia menjemur karyanya itu di balkon supaya dapat kering dengan sempurna.

#tantangan10hari 

#level9

#kuliahbunsayiip 

#thinkcreative

Main Masak-Masakan

Malam ini adik mengajak saya bermain memasak. Acara ini akan dibuat video dan diputar ke AFC (ketauan deh emaknya demen nonton tivi apa😁)...

Berhubung dirumah ini hanya ada anak laki-laki, saya tidak pernah membeli mainan masak-masakan sebagaimana yang biasa kami beli saat saya dan kedua adik perempuan saya masih anak-anak.
Seperti biasa, perlengkapan yang digunakan pun bermacam-macam.
Folder kertas, puzzle, tudung saji kecil, lap dan beberapa mainan asli seperti peralatan untuk bermain pasir dipantai.

Perlengkapan masak malam ini

Memotong ikan diatas 'talenan' puzzle

Oiya, yang menarik, sebelum mulai adik menuliskan beberapa peralatan masak yang dibutuhkan.

Mungkin ini semacam resep juga😉

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Penjepit Baju

Alhamdulillah adik termasuk anak yang cukup kreatif. Berbagai hal yang dia temui bisa menjadi permainan yang menarik.
Karena saya membiasakan diri mengajak anak-anak membantu mengerjakan pekerjaan rumah, maka adik pun agak terbiasa menggunakan benda-benda ini sebagai mainannya, yaitu hanger baju dan penjepit jemuran😁...

Inilah karyanya

Ini adalah hidangan yang dibuat untuk saya, lengkap dengan alat makannya

Pesawat terbang

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative